Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stabilkan Pasar Properti, Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga Pinjaman

Peoples Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga pinjaman satu tahun menjadi 3,65 persen dari 3,7 persen.
Pembangunan apartemen di China/ Bloomberg
Pembangunan apartemen di China/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral China memangkas suku bunga pinjaman guna menopang pasar properti dan memperkuat sentimen bisnis serta konsumen. Langkah ini pun segera diikuti oleh bank-bank di China yang menurunkan suku bunga.

Dilansir Bloomberg pada Senin (22/8/2022), People’s Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga pinjaman satu tahun menjadi 3,65 persen dari 3,7 persen, penurunan pertama sejak Januari, dan lebih rendah dari penurunan 10 basis poin yang diperkirakan para ekonom.

Sementara itu, suku bunga pinjaman lima tahu yang menjadi patokan untuk KPR turun 15 basis poin menjadi 4,3 persen setelah dipangkas dengan besaran yang sama pada bulan Mei.

Tommy Xie, kepala analis China di Oversea-Chinese Banking Corp Ltd., mengatakan pemangkasan suku bunga asimetris ini menggarisbawahi urgensi untuk menahan krisis sektor properti yang memburuk.

“Penurunan suku bunga KPR akan membantu menstabilkan penjualan, terutama ketika ekspektasi rumah tangga sangat lemah,” ungkap Tommy seperti dikutip Bloomberg.

Pemotongan suku bunga ini menyusul kabar pekan lalu mengenai pembiayaan tambahan untuk menopang sektor real estat. PBOC dan dua kementerian lainnya mengatakan pinjaman khusus akan ditawarkan melalui bank kebijakan untuk memastikan proyek properti yang macet akan diselesaikan.

Yuan offshore melemah 0,23 persen menjadi 6,85 yuan per dolar AS setelah pemangkasan. Saham China naik, dengan indeks acuan CSI 300 naik sebanyak 0,3 persen di awal perdagangan.

Suku bunga pinjaman yang lebih rendah dapat membantu memacu permintaan pinjaman, meskipun tidak mungkin membalikkan penurunan tajam dalam kepercayaan konsumen dan bisnis yang dipicu oleh gejolak di pasar properti dan pembukaan kembali ekonomi yang terhenti di bawah kebijakan Zero Covid.

Bank dibanjiri uang tunai, tetapi tidak mau atau merasa sulit untuk membiayai proyek. Permintaan kredit melemah tajam pada Juli, mendorong beberapa ekonom untuk memperingatkan mengenai perangkap likuiditas di China, di mana suku bunga rendah gagal memacu pinjaman dalam perekonomian.

Saat krisis properti semakin dalam, ratusan ribu pembeli rumah melakukan aksi boikot pembayaran KPR dan lebih banyak rumah tangga menabung serta menghindari utang.

Tommy  mengatakan pemangkasan suku bunga pinjaman satu tahun yang lebih kecil dapat menunjukkan bahwa PBOC akan lebih mengandalkan alat kebijakan moneter struktural.

Sementara itu, Ekonom Credit Agricole Cib Hong Kong Xiaojia Zhi mengatakan langkah ini menunjukkan bahwa bank-bank China ingin fokus pada penurunan suku bunga acuan untuk pinjaman KPR dan juga pinjaman belanja modal lainnya untuk meningkatkan permintaan kredit terkait sambil mempertahankan margin bunga bersih jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper