Bisnis.com, JAKARTA - Masalah perlintasan sebidang di Sumatera Barat alias Sumbar timbulkan 25 kecelakaan kereta api (KA) setiap tahun. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat bahwa angka kecelakaan perkeretaapian pada perlintasan di Sumbar merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub mencatat bahwa sejak 2015 hingga 2022 terdapat 178 kecelakaan perkeretaapian di perlintasan sebidang di Sumatera Barat.
Sebagai penanganannya, Ditjen Perkeretaapian menutup sebanyak 245 perlintasan tidak terdaftar pada lintas Padang--Pariaman. Selain itu, membangun pos jada dan pintu perlintasan pada 27 titik, membangun pagar ornamen sepanjang 3,569 KM’Sp, memasang patok rel pembatas dengan warna Marawa sepanjang 9,84 KM’Sp, membangun Jalan Inspeksi (kolektor) sepanjang 7,98 KM’Sp, dan memasang Sistem Peringatan Dini (early warning system/EWS) pada 38 titik.
"Ke depan, kita masih memiliki beberapa pekerjaan khususnya di Lintas Padang – Pariaman dan Padang – Bukit Putus – Pauh Lima. Saya berharap kerjasama yang baik antara Kemenhub dan Pemerintah Daerah Sumatera Barat seperti sekarang ini dapat terus berjalan dengan baik", tutur Plt. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi pada acara FGD Keselamatan Perkeretaapian di Padang, dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/8/2022).
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengapresiasi Ditjen Perkeretaapian terkait dengan solusi permasalahan angkutan umum massal di Sumatera Barat, termasuk dampak ekonomi yang diberikan.
"Dengan adanya kereta api ini, bangkitan ekonomi dan aktivitas masyarakat dari dan ke Padang serta wilayah lain menjadi lebih mudah," ujarnya.
Untuk itu, Pemprov Sumatera Barat menegaskan dukungannya kepada Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat guna meningkatkan keselamatan perkeretaapian khususnya terkait dengan perlintasan liar.
Mahyeldi mengatakan penutupan perlintasan liar saja tidak cukup karena harus memerhatikan akses masyarakat juga. Dia menyarankan agar adanya jalan inspeksi sebagai solusi terhadap penutupan perlintasan tersebut.
"Saya minta kepada seluruh pimpinan kota/kabupaten untuk membantu Ditjen Perkeretaapian mewujudkan itu, bantu langsung ke masyarakat agar segera terwujud," ujarnya.
Mahyeldi juga meminta Ditjen Perkeretaapian untuk menghidupkan kembali jalur kereta nonaktif Kayutanam–Padang Panjang –Bukittinggi–Sawahlunto.
Selain keselamatan perkeretaapian, kunjungan Ditjen Perkeretaapian ke Sumatera Barat kemarin dalam rangka menyampaikan program peningkatan jalur kereta api Padang–Bukit Putus–Pauh Lima, yang akan dimulai tahun ini. Secara keseluruhan, peningkatan jalur tersebut ditargetkan rampung pada 2024 mendatang.
"Nantinya jalur ini akan kita aktifkan untuk kereta penumpang KA Sibinuang, khususnya para mahasiswa di Universitas Andalas," ujar Zulmafendi.