Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jababeka Infrastruktur kembali memperkenalkan inovasi terbaru dalam upaya pembangunan kawasan industri Correctio Jababeka atau Silicon Valley di Cikarang, yaitu dengan mengusung penggunaan District Cooling System.
Adapun, District Cooling System merupakan sistem pendinginan kawasan yang terpusat. Penggunaannya dapat memasok pendingin ke seluruh kawasan dengan kapasitas tinggi namun daya listrik yang rendah.
Dengan begitu, Correctio menjadi kawasan dengan upaya pengurangan emisi karbon yang optimal. Untuk itu, pengembang kawasan tersebut menggandeng Mitsubishi Heavy Industries (MHI) dalam penerapan inovasi barunya.
Kerja sama ini resmi dilakukan lewat penandatanganan MoU antara Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono dan President Director of PT MHI Indonesia Shinji Kobayashi.
"Kerja sama ini sesuai dengan visi Jababeka yang selalu berupaya mewujudkan Net-Zero Industrial Cluster di Correctio," kata Agung dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022).
Tak hanya itu, Agung optimis kerja sama keduanya akan mewujudkan Correctio sebagai pusat bisnis berbasis teknologi terbesar dan pertama di Indonesia, sekaligus kawasan industri dengan mengedepankan ekosistem hijau dan bekeberlanjutan.
"Kawasan ini akan mengoptimalkan konsep smart and green city. Oleh karenanya, visi ini perlu didukung dengan kemitraan bersama Mitsubishi Heavy Industries yang dapat menyediakan fasilitas District Cooling System di kawasan," lanjutnya.
MHI Indonesia dan Jababeka dalam hal ini telah menginisiasi studi kelayakan terhadap penggunaan District Cooling System.
Nantinya, DCS akan ditampilkan juga di Fabrication Lab (Fablab) Jababeka sebagai layanan untuk mendorong efektivitas operasional perusahan.
Di sisi lain, Shinji Kobayashi meyakini peran MHI Indonesia dapat memberikan solusi inovatif yang mendukung pembangunan Correctio.
"MHI Group terdorong untuk menemukan cara baru yang berkelanjutan untuk menggerakkan kawasan ini, meningkatkan infrastruktur, dan berinovasi di manufaktur kawasan," terang Shinji.
MHI sendiri telah memiliki segudang pengalaman khususnya dalam pemberian layanan di berbagai industri mencakup sistem energi, sistem pembangkit listrik infrastruktur, logistik, sistem pendingin, dan lainnya.
Kemitraan MHI dan Jababeka disebutnya sebagai langkah strategis untuk mendukung visi pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan menetapkan target Net-Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.
Dengan demikian, Jababeka juga memberikan kesempatan untuk para Startup dan perusahaan industri di kawasan Correctio untuk menciptakan lapangan kerja hijau dan dekarbonisasi sektor.
Untuk diketahui, sebelumnya Jababeka disebut tengah menciptakan kawasan Correctio sebagai The Next Silicon Valley di Indonesia. Berbagai stakeholders dan lembaga telah digandeng Jababeka mulai dari BRIN, Indogen, BISA AI, dan Telkomsel.