Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Albanese: Larangan Impor Daging Sapi China dari Australia Tak Berdasar

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan alasan tersebut kurang masuk akal karena daging sapi dari Australia terbukti bebas dari penyakit.
Ilustrasi daging sapi beku/Perumda Dharma Jaya
Ilustrasi daging sapi beku/Perumda Dharma Jaya

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan alasan China melarang impor daging sapi dari Australia karena alasan penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak berdasar.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (16/8/2022), Albanese mengatakan alasan tersebut kurang masuk akal karena Australia terbukti bebas dari penyakit. Adapun otoritas keamanan biologis bertindak keras untuk menangani risiko tinggi terjadinya wabah.

Otoritas akan melakukan lockdown terhadap industri daging jika ditemukan adanya infeksi PMK di hewan ternak.

"China tidak memiliki dasar untuk menggunakan penyakit mulut dan kuku sebagai alasan dalam menangguhkan impor daging sapi dari Australia," ungkap PM Albanese seperti dikutip Bloomberg, Selasa (16/8/2022).

Sebuah publikasi industri daging sapi China melaporkan Minggu malam (14/8/2022) bahwa bea cukai untuk produk pertanian dari Australia dan Selandia Baru telah ditangguhkan.

Sementara, publikasi Laporan Impor Daging Dunia, pada Senin (15/8/2022), menuliskan bahwa bea cukai untuk barang-barang pertanian Australia termasuk daging dan susu kembali normal.

Sebelumnya, laporan awal memicu kekhawatiran bahwa China meningkatkan pembatasan impor dari Australia. Ekonomi terbesar kedua di dunia itu sebelumnya menargetkan rumah potong hewan individu di Down Under, dengan alasan kekhawatiran tentang infeksi Covid-19 di pabrik daging, serta penemuan obat terlarang dalam produk daging sapi dan label yang salah pada produk.

Pihak berwenang membantah larangan perdagangan itu terkait dengan memburuknya hubungan diplomatik pada saat itu.

PM Albanese segera meminta China untuk menarik pembatasan perdagangan yang ada pada komoditas Australia termasuk anggur, batu bara, dan jelai. Itu diberlakukan sebagai akibat dari keretakan politik antara Beijing dan Canberra yang memburuk di bawah pemerintahan sebelumnya.

PM Albanese telah berulang kali mengatakan bahwa pengaturan ulang hubungan dingin antara kedua mitra dagang akan tergantung pada China mengakhiri tindakan hukuman pada ekspor. Sekitar seperlima dari daging sapi Australia berdasarkan volume masuk ke China, yang mengandalkan Australia untuk sekitar 7 persen dari impornya pada 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper