Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menyoroti sejumlah tantangan yang patut diantisipasi oleh pelaku industri Tanah Air, salah satunya eskalasi politik antara China dan Taiwan.
Agus mengatakan ketegangan antara China dan Tawian bisa mendisrupsi rantai pasok global seiring dengan berkurangnya kondusifitas salah satu jalur ekspor-impor utama dunia, yakni Laut China Selatan.
Selain memanasnya situasi politik antara China dan Taiwan, Agus juga mengingatkan dampak perang antara Rusia dan Ukraina yang belum berakhir hingga saat ini terhadap sektor industri.
"Situasi ini juga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Agus saat menyampaikan sambutan pada acara Bisnis Indonesia Award (BIA) 2022 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (15/8/2022).
Namun, resiliensi industri manufaktur Indonesia berpeluang besar untuk keluar dari krisis dan mengalami kinerja yang apik jika melihat trek rekor neraca dagang yang dalam 27 bulan terakhir selalu surplus.
Agus mengungkapkan bahwa sektor manufaktur merupakan salah satu kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi di kisaran 19 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani menyorot perusahaan-perusahaan dengan kinerja makin apik selama masa pandemi Covid-19 kira-kira sepanjang 2 tahun silam.
Haryadi mengatakan Asosiasi mencatat cukup banyak perusahaan yang mampu menoreh kinerja apik di samping tidak sedikitnya pelaku usaha yang terjungkal akibat terdampak secara ekonomi karena pandemi.
"Di tengah perubahan itu, kami mencatat ada cukup banyak perusahaan yang dapat menorehkan kinerja yang apik, performa yang bagus sekali," ujarnya.
Perusahaan-perusahaan berkinerja apik tersebut, jelasnya, secara gesit mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi akibat pandemi.
Perusahaan-perusahaan yang berhasil meraup cuan itu, katanya, mengantisipasi pandemi dengan sejumlah strategi.
Antara lain, mengubah model bisnis, memperbaiki proses pelayanan, menjalankan transformasi digital, meningkatkan efisiensi, menaikkan produktivitas, dan beberapa strategi lain.
"Keberhasilan dalam menghadapi tantangan-tantangan semacam ini tentu saja layak untuk mendapatkan penghargaan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, perusahaan-perusahaan di industri farmasi dan pertambangan bisa dikatakan mengarungi pandemi selama 2 tahun dengan kinerja yang cukup apik.
Sebagai informasi, Bisnis Indonesia Award merupakan ajang rutin yang diselenggarakan Bisnis Indonesia untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan yang memiliki performa baik.