Bisnis.com, JAKARTA - Perkebunan Sinar Mas wilayah Kalimantan Barat bakal menggenjot produksi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pada semester II/2022 hingga 400.000 ton setelah produksi sempat tersendat pada paruh pertama tahun ini.
Deputi CEO Perkebunan Sinar Mas Kalbar Benny Setiawan menuturkan salah satu penyebab atau kendala perusahaan dalam mencapai target produksi saat ini adalah akibat kekurangan tenaga panen. Benny menyebut banyak tenaga panen yang selama 2 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19 tidak bisa pulang. Alhasil, ketika pandemi sudah mulai mereda dan pemerintah melakukan kebijakan pelonggaran, seluruh pekerja memutuskan untuk kembali ke wilayah masing-masing.
"Jadi pulang secara masif para tenaga panen. Akhirnya kesulitan untuk cari penggantinya. Jadi itulah kendala kami semester I/2022 ini. Kami sudah coba kejar di semester II/2022 ini," ujarnya Minggu setelah media trip di Senatabi, Minggu (14/8/2022).
Dia berharap pada paruh kedua tahun ini produksi masih bisa digenjot mencapai 85 persen - 90 persen dari target. Perkebunan Sinar Mas wilayah Kalimantan Barat (Kalbar)memperkirakan bisa memproduksi sekitar 400.000 ton dari jenjang sawitnya pada 2022. Sementara untuk hasil proses ekstraksi diharapkan mendapat 24 persen dari jumlah produksi sawit berjenjang tersebut.
"Kalau kami bandingkan bulan ke bulan itu saat ini realisasi produksi baru 80 persen," imbuhnya.
Selain itu, produksi CPO di wilayah Kalimantan Barat disebut sangat bergantung kepada cuaca. Pada kuartal akhir 2021 lalu, produksi kelapa sawit di perkebunan di Semitau dilanda banjir besar. Bencana tersebut mengakibatkan perusahaan kehilangan 3 bulan hasil produksi. Setelah kerusakan tersebut, perusahaan sudah melalukan banyak perbaikan jalan untuk mengejar ketertinggalan produksi selama ini.
Baca Juga
Dalam menggenjot produksi, perkebunan Sinar Mas harus mencapai target yang lebih tinggi dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya. Sehingga, ketika tidak mencapai target yang dicanangkan pada tahun tersebut, tetap ada peningkatan dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya. Tidak tercapainya target akan menjadi bahan evaluasi untuk melakukan penyesuian pada tahun selanjutnya