Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Commonwealth Australia Khawatir soal Inflasi dan Suku Bunga

Tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga akan meningkatkan beban hidup masyarakat dan berpotensi berdampak negatif terhadap permintaan kredit.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 10 Agustus 2022  |  07:13 WIB
Commonwealth Australia Khawatir soal Inflasi dan Suku Bunga
Logo Commonwealth Bank.

Bisnis.com, JAKARTA — Commonwealth Bank of Australia mengingatkan era suku bunga tinggi dan tingkat inflasi akan memukul permintaan kredit. 

Meski pada semester I/2022, bank membukukan laba di atas proyeksi, tekanan ekonomi akan meningkatkan beban hidup masyarakat. 

Kendati demikian pemberi pinjaman terbesar di Australia telah melewati rekor kenaikan suku bunga Bank sejak Mei dan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kredit bermasalah bahkan setelah bertahun-tahun persaingan ketat di pasar hipotek. 

"Inflasi tinggi, dan kami telah melihat peningkatan pesat dalam tingkat uang tunai yang berdampak negatif pada kepercayaan konsumen," kata kata Chief Executive Officer Commonwealt Matt Comyn, mengutip Bloomberg, Selasa (10/8/2022).

Commonwealth juga melaporkan penurunan 18 basis poin dalam margin bunga bersih yang menjadi 1,9 persen, diiringi kenaikan dalam aset likuiditas tinggi dengan imbal hasil rendah dan pinjaman rumah yang lebih rendah. Bank masih mengharapkan margin tersebut meningkat karena suku bunga terus meningkat.

Adapun Commonwealth Bank of Australia membukukan pertumbuhan laba 11 persen secara tahunan menjadi US$6,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

commonwealth bank perbankan ekonomi global

Sumber : Bloomberg

Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top