Bisnis.com, JAKARTA — Commonwealth Bank of Australia mengingatkan era suku bunga tinggi dan tingkat inflasi akan memukul permintaan kredit.
Meski pada semester I/2022, bank membukukan laba di atas proyeksi, tekanan ekonomi akan meningkatkan beban hidup masyarakat.
Kendati demikian pemberi pinjaman terbesar di Australia telah melewati rekor kenaikan suku bunga Bank sejak Mei dan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kredit bermasalah bahkan setelah bertahun-tahun persaingan ketat di pasar hipotek.
"Inflasi tinggi, dan kami telah melihat peningkatan pesat dalam tingkat uang tunai yang berdampak negatif pada kepercayaan konsumen," kata kata Chief Executive Officer Commonwealt Matt Comyn, mengutip Bloomberg, Selasa (10/8/2022).
Commonwealth juga melaporkan penurunan 18 basis poin dalam margin bunga bersih yang menjadi 1,9 persen, diiringi kenaikan dalam aset likuiditas tinggi dengan imbal hasil rendah dan pinjaman rumah yang lebih rendah. Bank masih mengharapkan margin tersebut meningkat karena suku bunga terus meningkat.
Adapun Commonwealth Bank of Australia membukukan pertumbuhan laba 11 persen secara tahunan menjadi US$6,7 miliar.