Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Jawab Netizen: Kalau Enggak Mampu, Ya Enggak Bayar Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kewajiban membayar pajak hanya diwajibkan untuk orang pribadi yang telah berpenghasilan di atas PTKP.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Podkabs Episode 6/Dok. YouTube Sekretariat Kabinet RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Podkabs Episode 6/Dok. YouTube Sekretariat Kabinet RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan masyarakat yang tak memiliki pendapatan tidak perlu membayar pajak. Bahkan, masyarakat yang tidak mampu justru mendapatkan bantuan dari negara, seperti Program Keluarga Harapan, sembako dan lainnya.

Untuk itu, dia menilai pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat perlu makin direvitalisasi. Pasalnya, tantangan keuangan saat ini makin kristis lantaran masyarakat perlu memahami mengapa seseorang sebagai warga negara yang memiliki pendapatan wajib membayar pajak.

"Terus ada yang bilang, 'Bu masa rakyat kecil harus bayar pajak?' Rakyat kecil kalau dia nggak punya pendapatan, dia nggak bayar pajak. Negara malah yang bantuin dia," dalam Podkabs Episode 6 di YouTube Sekretariat Kabinet RI, dikutip Selasa (9/8/2022).

Kewajiban membayar pajak hanya diwajibkan untuk orang pribadi yang telah berpenghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Adapun besar PTKP saat ini berdasarkan Undang-Undang  Harmonisasi Perpajakan adalah Rp54 juta setahun untuk status belum menikah  dan tidak ada tanggungan (TK/0) atau penghasilan sebulan minimal Rp4,5 juta.

Setiap tanggungan, PTKP ditambah Rp4,5 juta. Ini Artinya, jika penghasilan belum sebesar PTKP tidak perlu membayar pajak.

"Pajak itu kayak gotong royong, kalau nggak mampu ya nggak bayar pajak. Yang mampu bayar pajak, bayarnya sesuai dengan rate  kemampuannya. Makin kaya dia, Rp5 miliar pendapatannya, dia bisa masuk 35 persen per tahun. Jadi itu aspek gotong royong yang dibangun," jelasnya.

Dia juga menegaskan, semua uang pajak yang dibayarkan masyarakat digunakan untuk memenuhi tuntutan masyarakat seperti pembangunan jalan, pengadaan listrik, serta tuntutan lainnya yang dapat memajukan dan mensejahterakan bangsa Indonesia.

"Semua uang pajak yang dibayarkan kembali ke mereka. Negara ini kalau mau menjadi besar kita sendiri yang harus membangun bersama," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper