Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Ramal Pertumbuhan Ekonomi Naik 5,6 Persen pada Kuartal III/2022

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan pertumbuhan PDB akan meningkat di kuartal III/2022
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat pada kuartal III/2022.

Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat menjadi 5,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Indonesia mencatat pertumbuhan PDB kuartal II/2022 yang lebih kuat dari perkiraan. Kami memperkirakan pertumbuhan PDB akan meningkat pada kuartal III/2022," kata Rully dalam keterangan resmi, dikutip Senin (8/8/2022).

Pada kuartal II/2022, Indonesia melaporkan pertumbuhan yang solid sebesar 5,4 persen yoy, di atas konsensus ekonom, yakni 5,2 persen. Pertumbuhan ini, ditopang oleh meningkatnya mobilitas masyarakat, imunitas yang lebih baik di tengah pandemi yang sedang berlangsung, dan kinerja ekspor yang solid. Selain itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga meningkat 5,5 persen yoy di kuartal II/2022.

Dengan melihat hal tersebut, Rully optimistis pemulihan ekonomi Indonesia bakal terus berlanjut di tengah banyak tantangan saat ini.

"Dengan kinerja ekonomi semester I/2022 yang kuat, kami percaya pemulihan ekonomi akan berlanjut di semester II/2022 di tengah banyak tantangan, didukung oleh penanganan pandemi yang lebih efektif, mobilitas masyarakat yang terus membaik serta kebijakan yang akomodatif dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI)," ujarnya.

Dia juga memperkirakan, pertumbuhan Indonesia selama setahun penuh akan mencapai 5,1 persen tahun ini, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,7 persen.

Kendati demikian, ketidakpastian ekonomi global akan terus menjadi tantangan terbesar bagi pemulihan Indonesia di semester II/2022. Hal tersebut, terutama disebabkan oleh dua negara tujuan ekspor terbesar yakni AS dan China yang diprediksi akan mengalami perlambatan ekonomi sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper