Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Pertumbuhan RI Kuartal II/2022 Melesat hingga 5,4 Persen

Ternyata ini penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 melesat jadi 5,4 persen (yoy). Kontribusi Jawa terbesar?
ILUSTRASI. Ini Penyebab Pertumbuhan RI Kuartal II/2022 Melesat hingga 5,4 Persen. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
ILUSTRASI. Ini Penyebab Pertumbuhan RI Kuartal II/2022 Melesat hingga 5,4 Persen. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom dan Anggota Dewan Pakar Institute of Social, Economics, and Digital (ISED) Ryan Kiryanto mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia atau PDB pada kuarta II/2022 sebesar 5,44 persen (year-on-year/yoy) cukup mengesankan.

"[Pertumbuhan ekonomi] kuartal II/2022 sesuai perkiraan, bahkan melampaui ekspektasi dan konsensus ekonom yang umumnya mematok perkiraan titik tengah berkisar 5 persen saja. Yang mengesankan, baik dari sisi pengeluaran maupun lapangan usaha, semuanya bergerak positif," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (7/8/2022).

Dia menilai capaian tersebut sebagai hasil dari pelonggaran kebijakan PPKM di dalam negeri yang mendorong lonjakan mobilitas orang serta barang dan jasa.

Apalagi, kata dia, situasi kuartal II/2022 bersamaan dgn perayaan Hari Raya Idul Fitri dimana pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik Lebaran.

"Alhasil, konsumsi rumah tangga domestik melonjak. Konsumsi makanan, minuman dan transportasi serta komunikasi juga melonjak," imbuhnya.

Lebih lanjut, realisasi ekspor yang tumbuh 19,74 persen (yoy) juga diharapkan berkelanjutan atau sustain di tengah ketegangan geopolitik, yaitu perang Rusia vs Ukraina dan China vs Taiwan.

Selain itu, Ryan mengatakan grafik pertumbuhan PDB tahunan dari kuartal ke kuartal terus membaik dan stabil, dimana di kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen, kuartal IV/2021 sebesar 5,02 persen, kuartal I/2022 sebesar 5,01 persen, dan kuartal II/2022 sebesar 5,44 persen.

"Arah atau pola pertumbuhan tahunan dari kuartal ke kuartal berikutnya sudah menuju ke kondisi sebelum pandemi Covid-19, dimana PDB tahunan selalu di atas 5 persen," ungkapnya.

Meski demikian, Ryan menuturkan secara spasial pembentukan PDB masih tetap didominasi pulau Jawa sebesar 56,55 persen, disusul Sumatra 22,03 perasen, lalu sisanya di luar Jawa dan Sumatra.

Hal lain yang harus jadi perhatian, kata dia, pertumbuhan ekonomi Jawa yang sebesar 5,66 persen melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Ini artinya PDB Indonesia pada kuartal II/2022 memang ditopang oleh perekonomian di Jawa.

"Ini mendominasi kontribusi PDB karena dukungan ketersediaan infrastruktur dasar yang lebih baik," kata dia.

Selain itu, Ryan menilai wilayah yang PDRB-nya di bawah PDB nasional, semisal Sumatera (4,95 persen), Kalimantan (4,25 persen) dan Bali-Nusra (3,94 persen) sudah sepatutnya lebih diperhatikan pemerintah.

Menurutnya, pemerataan pertumbuhan harus menjadi fokus pemerintah, salah satunya dengan pembangunan infrastruktur dasar secara meluas dan merata untuk mempersempit kesenjangan.

"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi kedepannya akan lebih stabil, berdaya tahan, dan inklusif," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper