Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vision Fund Boncos, SoftBank Rugi Rp348 Triliun

Segmen Vision Fund SoftBank membukukan kerugian 2,33 triliun yen (Rp246 triliun) dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni 2022.
CEO SoftBank Group Masayoshi Son dalam sebuah jumpa pers di Tokyo, Rabu (6/2/2019)/Bloomberg-Kiyoshi Ota
CEO SoftBank Group Masayoshi Son dalam sebuah jumpa pers di Tokyo, Rabu (6/2/2019)/Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA – SoftBank Group Corp. mencatatkan kerugian bersih hingga 3,16 triliun yen (US$23,4 miliar atau Rp348 triliun) pada kuartal II/2022 karena aksi jual saham teknologi global terus memukul portofolio investasi di segmen Vision Fund.

Dilansir Bloomberg pada Sein (8/8/2022), segmen Vision Fund membukukan kerugian 2,33 triliun yen (Rp246 triliun) dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni, menyusul rekor kerugian 2,2 triliun yen pada kuartal sebelumnya. SoftBank juga melaporkan kerugian kurs 820 miliar yen karena pelemahan yen.

Bursa saham global terus merosot selama kuartal Juni, yang menekan valuasi saham-saham yang dimiliki SoftBank seperti Uber Technologies Inc. dan Coupang Inc. Nasdaq 100, ibarometer untuk saham teknologi, melemah 22 persen selama kaurtal kedua dan mencatat kinerja terburuk sejak krisis keuangan global pada tahun 2008.

Pelemahan ini adalah kemunduran paling serius bagi pendiri Masayoshi Son sejak dia memposisikan ulang perusahaannya untuk fokus pada investasi teknologi.

“Kerugian ini adalah yang terbesar dalam sejarah perusahaan kami dan kami menganggapnya sangat serius,” kata Masayoshi Son dalam konferensi pers setelah rilis laporan keuangan.

Ketika ditanya tentang pelajaran apa yang telah dia pelajari dari pengalaman itu, Son berkata, “Terlalu banyak untuk dihitung.”

SoftBank mengatakan kerugian Vision Fund termasuk 293,4 miliar yen dari Coupang, 235,9 miliar yen SenseTime Group Ltd. dan 220,7 miliar yen DoorDash Inc. Mereka juga menyebutkan penurunan nilai portofolio saham AutoStore Holdings dan WeWork Inc.

Son mengatakan Vision Fund akan menekan pengeluaran setelah mencatatkan kerugian ini. Kepala Vision Fund Rajeev Misra kini tengah mengurangi sebagian besar tanggung jawabnya di perusahaan dan akan memulai perusahaan modal ventura sendiri.

“Untuk Vision Fund SoftBank, kami tahu kami harus mengurangi biaya operasional secara substansial. Visi kami tetap sama, keyakinan kami tetap sama. Tapi kami tahu kami harus mengurangi biaya operasional, termasuk jumlah karyawan. Untuk investasi baru, kami harus lebih selektif,” ungkap Masayoshi Son.

SoftBank mengatakan bahwa nilai wajar sejumlah perusahaan non-publik dalam portofolio investasinya turun cukup tajam karena kinerja yang lemah, putaran pendanaan terbaru, dan penurunan nilai perusahaan publik yang sebanding.

SoftBank dan Son sekarang mencoba untuk menunggu bangkitnya saham yang terkait dengan chip semikonduktor sehingga dapat memperoleh laba atas pembelian saham di produsen chip Arm Ltd. senilai US$32 miliar melalui penawaran umum perdana (IPO).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper