Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hutama Karya Raih Kontrak Baru Rp5,83 Triliun di Semester I/2022

Hutama Karya mengejar target perolehan kontrak baru pada 2022 dengan berfokus pada proyek jalan dan jembatan.
Karyawan berada didekat logo Hutama Karya. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan berada didekat logo Hutama Karya. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) meraih kontrak baru Rp5,83 triliun pada semester I/2022. Sektor EPC memberikan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru perseroan di paruh pertama tahun ini.

Direktur Operasi I Hutama Karya, Gunadi menyampaikan bahwa untuk mendorong kinerja konstruksi, perusahaan lebih selektif dalam mengikuti tender dan memilih kontrak-kontrak baru untuk memastikan margin konstruksi yang cukup guna meningkatkan profitabilitas perusahaan.

"Hutama Karya mencatatkan kontrak baru sebesar Rp5,83 triliun pada semester I 2022. Segmen yang memberikan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru Perseroan adalah bersumber dari sektor EPC sebesar 41,84 persen serta sektor Jalan dan Jembatan sebesar 45,47 persen dari total nilai kontrak baru," kata Gunadi dalam keterangan resmi, Senin (8/8/20222).

Selain itu, kinerja dari sektor proyek gedung, Hutama Karya juga mengalami peningkatan dan menghasilkan keuntungan di mana baru-baru ini perusahaan meraih kontrak proyek RS Sanglah, Menara Turyapada di Bali, dan revitalisasi Gedung Parkir TMII.

“Sampai dengan semester I/2022, kontrak baru dari swasta mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi mencapai 50,40 persen," ujarnya.

Adapun, kontribusi kontrak baru dari pemerintah mencapai 26,50 persen dan BUMN 23,09 persen. Gunadi mengaku optimistis Hutama Karya masih bisa mengejar target kontrak baru di tahun 2022 yang telah ditetapkan.

Hutama Karya masih terus mengejar perolehan kontrak baru pada tahun ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan dengan berfokus pada proyek-proyek jalan dan jembatan.

Hutama Karya juga tengah mengikuti sejumlah tender proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Gunadi mengungkapkan pihaknya cukup berminat untuk mengikuti tender pada beberapa proyek di IKN sesuai dengan proses tender secara umum berusaha seoptimal mungkin mengutilisasi kapasitas dan kapabilitas perusahaan.

“Hutama Karya akan semaksimal mungkin berperan serta baik secara non JO maupun JO dengan BUMN Karya atau swasta lainnya. Kami menargetkan proyek-proyek dari sektor infrastruktur jalan tol, jembatan, gedung-gedung perkantoran, hingga prasarana air bersih dan sanitasi yang akan dilelang dalam projek IKN,” ujarnya.

Sementara itu, dari sisi bisnis pengelolaan Jalan Tol, Hutama Karya mencatat tren peningkatan Volume Lalu Lintas (VLL) yang cukup signifikan pada ruas-ruas yang dikelola.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa selama periode Semester I 2022, pertumbuhan VLL mencapai 21,32 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.

“Pertumbuhan VLL berdampak pada profitabilitas pendapatan perusahaan yang tumbuh dapat terealisasi seiring dengan recovery perekonomian dan market utamanya pada saat telah diizinkannya mudik lebaran 2022 serta pelonggaran peraturan mengenai Pemberlakukan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga trafik pada ruas-ruas tol yang dikelola Hutama Karya tumbuh signifikan,” jelas Koentjoro.

Selain itu, pertumbuhan ini disebabkan karena bertambahnya ruas-ruas baru seperti Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (Binjai – Stabat) dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 (Seulimeum – Jantho).

Saat ini, Hutama Karya masih fokus dalam penyelesaian JTTS di 8 ruas tol tahap I. Adapun progres masing-masing ruas tol tersebut yakni Tol Sigli – Banda Aceh (74 Km) dengan total progres konstruksi mencapai 90,54 persen, Tol Indrapura – Kisaran (48 Km) dengan progres konstruksi 54,55 persen, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km) dengan progres konstruksi 63,94 persen.

Kemudian, Tol Sp. Indralaya – Muara Enim Seksi Indralaya – Prabumulih (65 Km) dengan progres konstruksi 76,08 persen, Tol Padang – Sicincin (38 Km) dengan progres konstruksi mencapai 45,3 persen, Tol Pekanbaru – Pangkalan (65 km) Seksi Pekanbaru - Bangkinang (40 Km) dengan progres konstruksi 83,58 persen.

Selanjutnya, Seksi Bangkinang - Pangkalan (25 Km) dengan progres konstruksi 62,33 persen, Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17,6 Km) dengan progres konstruksi 100 persen, serta Tol Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 Km) dengan progres konstruksi 58,07 persen.

Diberitakan sebelumnya, Hutama Karya mencatatkan pendapatan senilai Rp 8,13 triliun atau meningkat 1,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Hutama Karya, Eka Setya Adrianto, mengatakan bahwa berdasarkan laporan keuangan unaudited, pada semester I 2022 total aset perusahaan mengalami kenaikan sebesar 15,76 persen menjadi Rp 127,95 triliun bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, ekuitas perusahaan tumbuh sebesar 76,99 persen menjadi Rp 54,15 triliun dan liabilitas turun 7,67 persen menjadi Rp 73,8 triliun.

“Perusahaan juga membukukan pendapatan senilai Rp 8,13 triliun atau meningkat 1,9 persen dan membukukan peningkatan pada EBITDA sebesar Rp1,71 triliun atau meningkat 44,70 persen dari periode yang sama tahun lalu,” ujar Adri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper