Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) berharap pengiriman rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) dari China ke Jakarta dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dapat berjalan dengan baik. Saat ini rangkaian kereta cepat tersebut sudah dikirim dari China.
Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan progres proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini mencapai 85 persen dan menyisakan beberapa pekerjaan terkait dengan tunnel 2, penyelesaian stasiun, dan sejumlah persoalan lainnya.
Dwiyana ingin memastikan kepada kontraktor proyek terutama China Railway Rolling Stock Corporation atau CRRC agar pengiriman ini bisa dikawal, khususnya pengiriman dari Tanjung Priok ke stasiun Tegalluar karena memang menghadapi jalan yang cukup sulit melewati jalan darat atau tol.
Dia mengatakan perjalanan dan proses pengiriman rangakaian kereta cepat harus dikawal agar tak terjadi kendala yang tak diinginkan.
"Kami harapkan agar pengiriman dari China ke Pelabuhan Tanjung Priok bisa berjalan lancar. Memastikan kepada member kontraktor agar pengiriman ini dikawal. Terutama dari Tanjung Priok ke Tegalluar," kata Dwiyana dalam konferensi pers daring, Jumat (5/8/2022).
Artinya, setelah tiba di Tanjung Priok, rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) ini akan melakukan perjalanan darat sekitar 160 kilometer menuju Stasiun Tegalluar, dengan melewati Tol Cikampek, Purwakarta hingga Bandung.
Tak hanya itu, pengiriman EMU ini menandai yang pertama kalinya dari China ke luar negeri. Sebagai pionir kereta cepat di Asia Tenggara, kehadiran Kereta Cepat Jakarta Bandung akan ditunggu masyarakat indonesia. Proyek ini dipastikan untuk menyelesaikan seluruh kegiatannya terutama menghadapi G20 dan target operasi pada Juni 2023.
Seperti diketahui, Rangkaian EMU atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa proyek ini merupakan wujud persahabatan Indonesia – China yang selalu dibahas dalam pertemuan kedua negara. Dia pun berharap dukungan dari banyak pihak agar proyek KCJB ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
"Ditargetkan, pada November 2022 mendatang atau bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20, KCJB sudah menjalani tes dinamis," ujarnya saat menghadiri kegiatan Penyelesaian Manufaktur EMU Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara daring, Jumat (5/8/2022).
Menhub menjelaskan, KCJB mengadopsi teknologi tinggi yaitu Grade of Automation atau GOA Level 1. Selain itu juga memiliki desain yang ramping sehingga dapat mendukung akselerasi atau kecepatan dari kereta tersebut yang bisa mencapai 350 km/jam. Nantinya, KCJB akan melayani sebanyak 68 perjalanan setiap harinya dan berhenti di lima stasiun.
Dengan demikian, waktu tempuh Jakarta – Bandung hanya membutuhkan waktu 36 menit -45 menit atau lebih singkat dibandingkan waktu tempuh sebelumnya yang bisa mencapai 2,5 jam untuk sampai tujuan