Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Ingatkan Garuda (GIAA) Boleh Tambah Pesawat, Asal...

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa Garuda Indonesia boleh menambah pesawat dengan cara sewa yang baik dan benar.
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) untuk berkalkulasi dengan masuk akal soal sewa pesawat usai mencapai kesepakatan damai dalam Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa setelah emiten berkode saham GIAA melakukan proses restrukturisasi, pemerintah akan menyuntikkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun.

"Kami inginnya, keuangan Garuda jauh lebih sehat. Bisa nambah pesawat dengan sewa yang benar, bukan sewa yang bohong," ujarnya dikutip, Kamis (4/8/2022).

Setelah itu, jika keuangan maskapai pelat merah tersebut sudah membaik, diharapkan bisa mencari partner strategis yang baik.

"Kalau itu sudah makin baik bisa saja kita mencari strategic partner, seperti yang kemarin dibicarakan," imbuhnya.

Terkait dengan partner strategis ini, Erick menilai akan lebih mudah untuk dilakukan dengan menggandeng yang berasal dalam negeri. Namun, jika harus mencari partner strategis yang berasal dari luar negeri seperti Amerika dan Eropa, Erick menginginkan partner yang bisa melengkapi rute Garuda.

"Nah partner strategis itu belum diputuskan. Nanti, jadi bertahap," tekannya

Garuda Indonesia bersiap menambah hingga 3 pesawat tipe B737-800 NG untuk menambah kapasitas pesawat hingga akhir tahun ini. Irfan Setiaputra menjelaskan langkah tersebut diambil sebagai tindak lanjut kesepakatan yang telah berhasil dicapai oleh perusahaan dengan lessor. Selain itu juga didukung dengan peningkatan kinerja yang mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif.

"Kami akan menambah pengoperasian sebanyak 3 pesawat B737-800 NG yang sebelumnya direlokasi oleh lessor untuk melengkapi proyeksi pengoperasian armada Garuda Indonesia yang diperkirakan mencapai 60-70 akhir 2022 mendatang," kata Irfan melalui keterangan resmi, Selasa (2/8/2022).

Sejalan dengan disetujuinya proposal damai dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), Garuda juga melakukan restrukturisasi lewat kesepakatan bersama dengan lessor terkait dengan perubahan maupun perpanjangan kontrak sewa.

Misalnya saja dengan penerapan skema power by the hour untuk pembayaran biaya sewa pesawat di mana nantinya perusahaan akan membayar biaya sewa berdasarkan jam terbang pesawat. Melalui berbagai langkah strategis tersebut, Garuda Indonesia berhasil menekan biaya sewa untuk pesawat narrow body hingga di kisaran 30 persen dan pesawat wide body hingga di kisaran 69 persen.

Di sisi lain, GIAA juga akan mengevaluasi kondisi rute yang beroperasi dengan menyesuaikan jenis pesawat berdasarkan tingkat keterisian penumpang melalui penggunaan wide body untuk rute yang memiliki kontribusi positif pada kinerja perusahaan.

Sementara itu, untuk memberikan berbagai alternatif destinasi penerbangan internasional bagi para pengguna jasa, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan sinergi bersama dengan maskapai partner baik melalui skema interline maupun codeshare.

Selain itu, sebagai langkah efisiensi, emiten berkode saham GIAA mulai mengembalikan secara bertahap pesawat Bombardier CRJ-1000. Pesawat tersebut dinilai kurang efisien penggunaannya.

Pada fase awal ini, tutur Irfan telah dilakukan melalui pengembalian sebanyak 2 pesawat terlebih dahulu. Garuda Indonesia tercatat memiliki 18 pesawat produksi perusahaan berbasis di Montreal, Kanada tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper