Bisnis.com, JAKARTA — PT Flobamor ramai diperbincangkan setelah ditetapkan menjadi pengelola Pulau Komodo dan Pulau Badar, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perusahaan milik daerah tersebut mematok tiket masuk destinasi wisata sebesar Rp3,75 juta.
Berdasarkan profil perusahaan dikutip dari situs resmi, PT Flobamor berlokasi di Jl. Teratai No. 5, Kelurahan Naikolan, Kota Kupang, NTT. Dengan ijin usaha DISHUB.550/005/2015, masa berlakunya sepanjang perusahaan masih menjalankan roda bisnis. Dinas Perhubungan NTT merupakan pemberi ijin.
Komisaris Utama PT Flobamor adalah Samuel Haning. Hadi A. Djawas tercatat sebagai komisaris, Agustinus Bokotei selaku direktur utama, dan Abner Ataupah sebagai direktur operasional
PT Flobamor memiliki visi menjadi bagian salah satu pilar pembangunan dan sumber pendapatan asli daerah (PAD). Lebih rinci, visi peruahaan adalah mengembangkan industri unggulan dan ekonomi kerakyatan, mengedepankan aspek keselamatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta menyediakan sarana dan prasarana alat produksi yang layak secara berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Meningkatkan daya saing perusahaan dalam menghadapi perkembangan ekonomi nasional dan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah meningkatkan PAD,” tulis profil perusahaan berdasarkan maksud dan tujuan yang dikutip bisnis.com, Rabu (3/8/2022).
PT Flobamor juga memiliki bisnis jasa penyeberangan. Bidang tersebut diambil berdasarkan pertimbangan keputusan pemegang saham, anggaran dasar perseroan, dan regulasi yang berlaku.
Baca Juga
“Penetapan bidang usaha jasa penyeberangan sebagai core business perseroan selain memenuhi unsur legalitas tersebut di atas tetapi juga sejalan dengan kekuatan sumber daya perseroan, sumber daya administrasi, dan sumber daya manusia,” tulis PT Flobamor dalam profilnya.
Perseroan punya tiga kapal, yaitu KMP Pulau Sabu (2004) yang melayani lintasan perintis Kalabahi-Teluk Gurita-Iliwaki-Kisar-Moa (PP), KMP Sirung lintasan perintis Kupang-Ende (PP), dan KMP Ile Boleng (dalam perbaikan).
Selain itu PT Flobamor juga punya bisnis diversifikasi yang menurut perusahaan sesuai dengan peluang. Semuanya adalah perdagangan sapi; beras dan jagung; aspal, additif perkerasan jalan; serta potensi peluang usaha lain yang berdampak pada ekonomi kerakyatan.
Sementara itu, total modal PT Flobamor adalah Rp19.426.813.000 dengan pemegang saham mayoritas adalah Pemerintah NTT sebesar 99,9 persen dan sisanya adalah Koperasi Praja Mukti.