Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Penyebab Inflasi hingga Optimisme Proyek Energi Hijau di Ujung Tanduk

Inflasi, pembatasan ekspor gas Australia, ritel non mal, dan lainnya menjadi berita pilihan BisnisIndonesia.id pada Rabu (3/8/2022).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan saat Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (1/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan keterangan saat Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (1/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi Indonesia hampir menyentuh 5 persen pada Juli 2022, tertinggi sejak Oktober 2015. Inflasi terjadi di hampir 90 kota se-Nusantara.

Badan Pusat Statistik menyebutkan inflasi tahunan pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen. Tingkat inflasi pada Juli 2022 mengalahkan outlook pemerintah sudah yang menaikkan prediksi inflasi tahun ini ke rentang 3,5 - 4,5 persen.

Pada saat yang sama, Bank Indonesia belum memberikan sinyal untuk pengetatan kebijakan moneter, seperti yang terjadi di berbagai negara yang juga menghadapi bola panas inflasi.

Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis juga dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

1. Mengurai Penyebab Inflasi Juli 2022 Dan Bi Tahan Suku Bunga

Inflasi tahunan pada Juli 2022 tercatat lebih tinggi dari inflasi tahunan Juni 2022 yang bertengger di level 4,35 persen. Secara bulanan, inflasi Juli mencapai 0,64 persen (month-to-month/mtm) dan inflasi tahun kalender 2022 sebesar 3,84 persen.

Terkait penyebab inflasi pada 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan bahwa peningkatan sisi penawaran, seiring dengan kenaikan harga-harga komoditas dunia dan gangguan pasokan di domestik mendorong inflasi merangkak naik.

Inflasi kelompok volatile food mengalami kenaikan, terutama akibat kenaikan harga pangan global dan terganggunya pasokan akibat cuaca.

2. Mengukur Dampak Pembatasan Ekspor Gas Australia

Eksportir liquified natural gas alias LNG terbesar kedua di dunia, Australia, memberi sinyal pembatasan ekspor karena ada kekhawatiran kurang pasokan domestik.

Hal ini dilakukan di tengah tingginya harga komoditas energi global dan persaingan antara Eropa dan Asia untuk mengamankan gas alam seiring dengan berkurangnya produksi dari Rusia.

Hal itu diungkapkan setelah adanya laporan dari Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) yang menemukan bahwa kekurangan pasokan ke pasar gas pantai timur akan menjadi risiko keamanan energi nasional.

Kekurangan pasokan gas di Australia bagian timur diperkirakan mencapai 56 petajoule pada 2023. Besarnya setara dengan 10 persen kebutuhan gas tahunan pasar di pantai timur atau sebanyak 14 pengapalan LNG, seperti dikutip dari konferensi pers Menteri Energi Sumber Daya Australia Madeleine King pada Senin (1/8/2022).

3. Menjamurnya Retail Non Mall Jadi Ancaman Pusat Perbelanjaan?

Beberapa tahun belakangan ini, mulai menjamurnya retail non mal. Ritel non mal ini merupakan ritel yang berdiri atau gerai pribadi yang berdiri sendiri (stand alone) di luar pusat perbelanjaan atau mal.

Tentunya, menjamurnya ritel non mal ini berada di kawasan permukiman dan juga kawasan pendidikan yang memudahkan masyarakat mengakses ritel tersebut tanpa harus terlebih dahulu masuk ke mal.

Associate Director PT Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea mengatakan diproyeksikan akan terjadi tren ritel membuka ruang usaha independen tanpa memasuki mal sebagai tempat pemasaran.

Ke depannya, perkembangan ritel justru mengarah ke non-mal atau stand alone atau gerai sendiri. Konsep ini menjamur di pinggiran Jakarta khususnya Tangerang dan Bekasi. Tentu hal ini disebabkan karena masih luasnya lahan yang tersedia serta dekat dengan perumahan penduduk dan universitas.

4. Pundi-pundi Emiten Grup Tancorp Menebal, Saatnya Lirik Sahamnya

Pundi-pundi keuntungan Hermanto Tanoko dan Wijono Tanoko bersaudara dari emiten-emitennya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia makin tebal pada paruh pertama tahun ini, menjadikan daya tarik emiten-emiten keluarga ini pun makin tinggi.

Saat ini, Tanoko bersaudara melalui entitas holding Tancorp memiliki tidak kurang dari lima perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan porsi kepemilikan di atas 5 persen.

Salah satu perusahaannya, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) mencatatkan penjualan Rp655,06 miliar sepanjang 6 bulan pertama 2022, tumbuh 23,75 persen secara year on year (YoY).

Perseroan membukukan kenaikan penjualan dan laba di tengah kenaikan harga bahan baku. CLEO tetap mampu membukukan kenaikan laba kotor sebesar 14,66 persen YoY, dari Rp229,04 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp262,64 miliar pada semester I/2022.

5. Ketika Optimisme Proyek Energi Hijau di Ujung Tanduk

Disrupsi rantai pasokan dan tingginya harga komoditas energi yang mulai terjadi saat pandemi Covid-19 meledak pertama kali pada 2020, rupanya masih terus berlanjut sampai sekarang.

Bahkan, eskalasi disrupsi rantai pasokan global kian menjadi-jadi setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Kita dapat menyaksikan bersama-sama bahwa situasi pasokan dan tata niaga energi global, terutama minyak mentah, gas bumi dan batu bara tengah menghadapi kekacauan setelah konflik geopolitik Rusia-Ukraina, yang dilanjutkan dengan Rusia melawan gabungan Ukraina, NATO dan Amerika Serikat.

Permintaan komoditas energi baik gas maupun minyak mentah sejatinya masih sangat tinggi, tetapi suplai terbatas akibat rantai pasokan bermasalah. Kemampatan arus logistik berbarengan dengan lonjakan harga komoditas dan biaya jasa pengiriman, menjadi masalah umum di belahan dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper