Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Dana PEN Baru Rp146,7 Triliun per Juli 2022

Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan realisasi dana PEN baru mencapai Rp146,7 Triliun per Juli 2022. Belanja apa yang paling besar?
Seorang warga di Jawa Barat menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan oleh pemerintah selama pandemi Covid-19/Antara
Seorang warga di Jawa Barat menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan oleh pemerintah selama pandemi Covid-19/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional atau dana PEN hingga 22 Juli 2022 tercatat mencapai Rp146,7 triliun. Belanja terbesar ada di program perlindungan masyarakat, mencakup berbagai bantuan sosial dan Kartu Prakerja.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022, Selasa (2/8/2022). Acara itu mengusung tema Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi.

Airlangga memaparkan bahwa pagu anggaran program PEN tahun ini sebesar Rp455,62 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk program penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Pada saat yang sama, Pemerintah juga melanjutkan program PEN senilai Rp455,62 triliun yang berperan dalam percepatan pemulihan pasca pandemi. Per 22 Juli 2022 telah terealisasi hingga Rp146,7 triliun atau 32,2 persen dari total anggaran PEN tersebut," ujar Airlangga pada Selasa (2/8/2022).

Program perlindungan masyarakat atau bansos mencatatkan realisasi tertinggi, yakni Rp63,7 triliun atau 41,1 persen dari pagu Rp154,7 triliun. Adapun, realisasi tertinggi adalah untuk program keluarga harapan (PKH) senilai Rp18,9 triliun dan bantuan langsung tunai (BLT) desa senilai Rp14,9 triliun.

Selanjutnya, program penguatan pemulihan ekonomi mencatatkan realisasi Rp51,3 triliun atau 28,7 persen dari pagu Rp178,3 triliun. Realisasi tertinggi adalah dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) senilai Rp8,3 triliun serta insentif perpajakan senilai Rp8,3 triliun.

Sementara itu, realisasi anggaran program penanganan kesehatan baru Rp31,8 triliun atau 25,9 persen dari pagu Rp122,5 triliun. Menurut Airlangga, realisasi utamanya adalah untuk pembayaran klaim dan insentif tenaga kesehatan, serta insentif perpajakan untuk vaksin, alat kesehatan, dan penanganan Covid-19 melalui dana desa.

"Menyusul membaiknya situasi pandemi, Pemerintah telah mempersiapkan strategi transisi ke endemi dengan penguatan pada berbagai kebijakan kesehatan di hulu dan hilir," kata Airlangga.

Dia menyebut bahwa perbaikan kondisi pandemi membawa prospek baik terhadap perekonomian, sehingga Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi 2022 bisa mencapai 5,2 persen (year-on-year/YoY).

"Pemulihan tersebut didorong oleh sinergi kesehatan dan kebijakan ekonomi yang mampu mendorong peningkatan konsumsi, investasi, dan ekspor," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper