Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Pertamina, Menteri ESDM Ajak Perusahaan Migas Amerika Serikat Ambil PI Shell di Blok Masela

Perusahaan migas asal Amerika Serikat disebut-sebut tengah berdiskusi secara intens untuk ikut ambil bagian dalam mengelola kilang LNG Blok Masela.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan salah satu perusahaan minyak dan gas (Migas) kelas kakap asal Amerika Serikat tengah intens menjajaki peluang untuk mengambil sebagian hak partisipasi yang ingin dilepas Shell dari proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela.

Nantinya, kata Arifin, perusahaan Migas asal Amerika Serikat itu ikut mengambil bagian persentase hak pengelolaan Shell bersama dengan PT Pertamina (Persero). Sebelumnya, pemerintah ikut mendorong PT Pertamina (Persero) untuk mengambil sebagian hak partisipasi Shell di salah satu proyek Migas terbesar di dunia tersebut.

“Jadi selain perusahaan Migas Indonesia, ini juga juga ada KKKS lain yang juga komunikasi dengan Inpex, dari Amerika Serikat,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Ihwal pembiayaan PT Pertamina, Arifin mengatakan, kementeriannya tengah mematangkan sejumlah instrumen pendanaan bersama dengan Kementerian BUMN untuk mendorong kepemilikan perusahaan pelat merah itu di Blok Masela. Malahan, pemerintah belakangan tengah berupaya menarik pendanaan lewat Indonesia Investment Authority atau INA untuk menyokong pengambilan sebagian hak partisipasi itu.

“Tadi sudah dibilang oleh bu Menteri Keuangan, jadi tinggal harus tahu term and conditionnya tapi itu nanti internal lah dengan Kementerian BUMN, INA dan kita yang bisa mendukungnnya,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginginkan 35 persen hak partisipasi yang dilepas Shell di Blok Masela dapat diambil sepenuhnya oleh PT Pertamina (Persero) atau perusahaan migas nasional lewat pembiayaan yang disokong oleh Indonesia Investment Authority (INA).

Keinginan Jokowi itu disampaikan langsung oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia seusai melakukan pertemuan dengan The Japan CEO Meeting dengan KBRI Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022)

“Bapak Presiden sudah memerintahkan untuk yang keluar [Shell] itu digantikan oleh pengusaha nasional baik itu lewat INA atau BUMN,” kata Bahlil saat menggelar konferensi pers dikutip Kamis (28/7/2022).

Saat ini, Inpex selaku operator proyek LNG Abadi Blok Masela itu tengah merampungkan studi pengenalan fasilitas penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau CCUS. Pemasangan CCUS dimaksudkan untuk membuat proyek LNG Blok Masela dapat prospektif dengan potensi kredit karbon mendatang.

Sejatinya, pengembangan proyek strategis nasional (PSN) senilai US$19,8 miliar itu tidak lagi tersendat karena Inpex sudah mengantongi pembeli untuk produksi gas tersebut, yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Apalagi, perkembangan pengembangan Lapangan Abadi pada 2021 tercatat sudah mencapai 65 persen.

Di sisi lain, revisi PoD dengan komitmen energi hijau itu juga memiliki posisi strategis untuk meningkatkan nilai tawar rencana divestasi hak partisipasi milik Shell sebesar 35 persen pada Blok Masela tersebut. Pengembangan fasilitas CCUS dinilai dapat membuat aset LNG Abadi Blok Masela lebih kompetitif yang belakangan ikut menarik minat investor untuk membeli hak partisipasi Shell yang sudah ingin hengkang sejak dua tahun lalu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper