Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan pelaku usaha optimistis tensi politik China dan Taiwan tidak akan banyak memengaruhi potensi investasi Negeri Formosa ke Indonesia.
Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Shinta W. Kamdani mengatakan tensi politik yang berlangsung tidak berpengaruh langsung terhadap hubungan bilateral kedua negara dengan RI.
"Ini bukan pertama kalinya terjadi ketegangan politik antara Amerika Serikat, Taiwan, dan China. Jadi, kami rasa efeknya terhadap potensi investasi Taiwan ke Indonesia tidak signifikan," kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (3/8/2022).
Paling ekstrem, lanjut Shinta, efeknya hanya penundaan sementara realisasi investasi. Khususnya, jika konflik berujung kepada hal-hal yang lebih bersifat violent, seperti konflik militer antara Ukraina-Rusia.
Sebagaimana diketahui, salah satu perusahaan asal Taiwan, Foxconn, berpotensi merealisasikan investasinya di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut Foxconn akan merealisasikan investasinya pada kuartal III/2022 atau paling lambat pada kuartal IV/2022.
Nilai rencana investasi tersebut diungkapkan sekitar US$8 miliar dan diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja lebih dari 10.000 orang serta berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Selain Foxconn, bakal pemain di KIT Batang adalah LG Electronics yang berencana menanamkan modal senilai US$9,8 miliar serta merelokasi pabrik dari China ke Indonesia.
Untungnya, ketegangan politik yang tengah terjadi di sejumlah kawasan dinilai tidak serta merta mengganggu rencana investasi perusahaan-perusahaan asing di Tanah Air, termasuk LG Electronics.
Menakar potensi hambatan resesi AS serta situasi geopolitik global terhadap komitmen investasi di kawasan industri.