Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengangkut sebanyak 26,7 juta ton pada semester I/2022 atau naik sebesar 15 persen dibandingkan dengan pada semester I/2021.
VP Public Relation KAI Joni Martinus mengatakan peningkatan volume angkutan barang dipengaruhi oleh faktor pandemi yang semakin mereda sehingga iklim usaha pun turut membaik.
Peningkatan kinerja angkutan barang KAI pada semester I/2022, lanjutnya, juga menunjukkan bahwa layanan angkutan barang menggunakan kereta api semakin diandalkan masyarakat dan memiliki prospek yang cerah ke depannya. Batu bara masih mendominasi jumlah pengangkutan barang di KAI.
"Angkutan barang KAI pada semester I/2022 didominasi oleh angkutan batu bara sebesar 20,6 juta ton atau 77,2 persen dari total angkutan barang KAI," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (1/8/2022).
Angkutan batu bara juga mengalami peningkatan volume yang paling besar dibandingkan komoditi lainnya yaitu sebesar 3 juta ton pada semester I/2022 atau naik 17 persen dibandingkan dengan pada periode sebelumnya.
Angkutan batu bara masih menjadi andalan KAI dalam angkutan barang karena KAI juga ikut berperan dalam proyek Strategis Nasional 35.000 MW dengan mengangkut batu bara sebagai bahan bakar utama infrastruktur listrik PLN.
Baca Juga
Selain itu, peningkatan yang sangat signifikan juga terjadi pada komoditi Barang Hantaran Potongan. Pada semester I/2022, KAI mengangkut sebanyak 85.231 ton barang naik 129 persen dibandingkan dengan pada semester I/2021 dimana KAI mengangkut 65.900 ton barang.
Peningkatan pada angkutan retail seperti ini menunjukkan bahwa ekonomi di masyarakat sudah mulai kembali pulih setelah terdampak pandemi sehingga kebutuhan akan pengiriman barang semakin tinggi.
Secara umum berbagai komoditas yang KAI angkut seperti peti kemas, semen, BBM, CPO, Pulp, dan lainnya mengalami peningkatan volume angkutan. Selanjutnya, KAI akan berinovasi agar dapat melayani angkutan komoditas-komoditas lainnya sesuai permintaan pelanggan.