Bisnis.com, JAKARTA - Keseriusan pemerintah Korea Selatan untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan ditentukan dalam 2 tahun kedepan.
Pasalnya, periode tersebut merupakan awal pembangunan ibu kota baru yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak.
Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga menilai kesepakatan antara Indonesia dengan Korsel baru sebatas ketertarikan untuk turut serta dalam pembangunan IKN. Walhasil, hal itu belum bisa dijadikan acuan pasti keterlibatan Negeri Ginseng dalam megaproyek tersebut.
Menurutnya, bukti keseriusan Korsel akan ditentukan pada periode 2022-2024, yang merupakan waktu krusial awal pembangunan IKN.
"Karena tahap awal ini, yang sangat membutuhkan bantuan segera adalah mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar kota IKN," katanya kepada Bisnis, Minggu (31/7/2022).
Nirwono menambahkan, hal itu akan menjadi pertaruhan keberhasilan atau kegagalan pembangunan IKN sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir.
Baca Juga
Selain itu, sambungnya, dalam beberapa bulan ke depan sampai dengan akhir 2022, Korsel-Indonesia harus benar-benar membuktikan bentuk kerja sama yang konkret dalam pembangunan IKN.
"Misal seberapa besar keterlibatan dalam pengembangan kota cerdas yang rencanannya akan melibatkan penyediaan air minum, pengembangan mobil listrik dengan Hyundai, hingga pengembangan energi baru terbarukan," jelasnya.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menuturkan, kesuksesan kerja sama kedua negara bisa direalisasikan jika kesepakatan yang diajukan oleh Korea Selatan kepada Indonesia dapat terpenuhi.
Menurutnya, dalam kesepakatan kerja sama bilateral, tentunya terdapat negosiasi yang harus dicapai oleh kedua belah pihak. Untuk mencapai kesepakatan tersebut, Agus menilai akan membutuhkan waktu yang panjang.
"Banyak hal yang dirundingkan salah satunya menawarkan [kesepakatan].Pemerintah sudah sering 'ge er' kalau itu sepakat, orang kalau berunding itu tidak bisa sekali dua kali," ungkapnya.