Bisnis.com, JAKARTA - Biaya bahan baku karet emiten ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) pada semester I/2022 menyusut. Penyusutan terjadi di emiten andalan Lo Keng Hong itu karena fluktuasi harga bahan baku.
Direktur GJTL Kisyuwono mengatakan kenaikan harga yang dialami oleh bahan baku perseroan tidak berimbang, di mana kenaikan karet tidak setinggi raw material lainnya, yakni carbon black.
"Komposisi biaya nature rubber semester I/2022 turun karena kenaikan harganya tidak setinggi carbon black," kata Kisyuwono usai public expose GJTL, Kamis (28/7/2022).
Mengutip paparan publik perusahaan, Kamis (28/7/2022), biaya yang dikeluarkan untuk pembelian karet alam pada paruh pertama tahun ini sebesar 25 persen dari total nilai belanja bahan baku.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, emiten kesayangan Warren Buffet Indonesia itu mengeluarkan ongkos belanja karet alam dengan porsi lebih besar, yakni 29 persen dari total biaya bahan baku.
Senasib, biaya bahan baku karet sintetis di perusahaan penghasil ban tersebut juga tercatat berkurang sebesar 2 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu.
Pada paruh pertama tahun ini, biaya bahan baku yang dikeluarkan GJTL untuk karet sintetis sebesar 19 persen.
Selebihnya, perseroan mengalokasikan pos biaya bahan baku untuk belanja carbon black 18 persen, kain ban 15 persen, dan belanja lainnya sebanyak 23 persen.
Sebagai perbandingan saja, semester pertama tahun lalu GJTL mengeluarkan biaya bahan baku dengan porsi masing-masing untuk carbon black sebesar 17 persen, kain ban 12 persen, dan lainnya 21 persen.