Bisnis.com, JAKARTA - Jepang disebut-sebut tidak mau kehilangan kesempatan untuk berinvestasi di industri pangan dan pupuk Indonesia.
Menurut Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Negeri Sakura sedang mengalami masalah dalam pemenuhan kebutuhan pangan domestik akibat industri pertanian yang dinilai tidak efisien.
Selain bermasalah dengan persediaan komoditas pangan, Jepang masih harus menghadapi persediaan pupuk yang tidak banyak karena keterbatasan pasokan gas.
"Dalam hal ini, Jepang tidak mau kehilangan kesempatan untuk mengamankan akses ke komoditas pangan dan pupuk. Salah satunya dari Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan kesulitan pemenuhan komoditas pangan dan masalah persediaan pupuk di Jepang merupakan konsekuensi dari pandemi Covid-19 yang berlangsung kurang lebih selama 2 tahun.
Setidaknya, kata Fithra, penundaan masa tanam selama periode pandemi Covid-19 serta terbatasnya produksi pabrik akibat pembatasan aktivitas bisnis menjadi biang kerok atas kondisi yang dialami Jepang saat ini.
Baca Juga
Dalam hal ini, sambungnya, Indonesia diuntungkan dengan kondisi surplus komoditas pangan dalam beberapa bulan terakhir menyusul produksi domestik yang signifikan.
Sejalan dengan komoditas pangan, industri pupuk pun juga sedang dalam kondisi bagus di mana Indonesia sudah berencana melakukan ekspor ke kawasan Afrika dan Amerika Latin.
"Dengan kata lain, investasi ke Indonesia adalah cara bagi Jepang untuk melakukan ekspansi ke negara yang dekat akses inputnya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menyambut tawaran Menko Perekonomian Airlangga Hartarto agar berinvestasi di industri pangan dan pupuk RI dalam pertemuan di Tokyo baru-baru ini.
Gubernur JBIC Nobumitsu Hayashi mengatakan instansi yang diketuai oleh dirinya sangat mendukung tawaran investasi di bidang pangan dan pupuk tersebut, seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan pangan.
"JBIC mendukung tawaran investasi di bidang pangan dan pupuk, seiring meningkatnya jumlah populasi penduduk maka kebutuhan pangan akan terus meningkat," kata Hayashi.
Dia menambahkan, dukungan JBIC terhadap potensi investasi anyar di industri pangan dan pupuk juga dilatarbelakangi oleh perlu upaya menjaga supply chain yang baik di kedua sektor itu.