Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank DBS Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berada di kisaran 4,8—5 persen. Pasalnya, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjadi dan akan berlanjut pada tahun depan.
Ekonom Senior Bank DBS Radhika Rao menjelaskan bahwa berbagai indikator ekonomi mulai menunjukkan kondisi perbaikan. Berbagai penurunan mulai terhenti sehingga kondisi ekonomi Indonesia lebih stabil, sehingga membuat prospek ekonomi 2022 lebih baik.
Radhika mencontohkan indikator penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen yang relatif sudah melandai atau terhenti perlambatannya. Hal tersebut menjadi sinyal perbaikan ekonomi seiring besarnya tingkat konsumsi Indonesia.
"Ini mencerminkan kondisi konsumsi rumah tangga yang baik. Ini menjadi sumber pertumbuhan yang tinggi," ujar Radhika dalam acara group interview DBS Indonesia bersama awak media, Selasa (26/7/2022).
DBS Indonesia menilai bahwa pertumbuhan ekonomi berpotensi bergerak di rentang 4,8—5 persen, di tengah penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,5 persen menjadi 2,5 persen. Adapun, inflasi inti diperkirakan masih bergerak di rentang 2—4 persen.
Inflasi Indonesia memang mencatatkan kenaikan. Namun, Radhika menilai tingkat inflasi inti masih terjaga sehingga menopang kinerja perekonomian.
Baca Juga
"Di sisi fiskal, kinerja ekspor yang moncer karena tingginya harga komoditas memberikan keuntungan bagi Indonesia, terutama dalam hal neraca perdagangan," imbuhnya
Dia mengatakan perbaikan kondisi pandemi Covid-19 mendorong kenaikan mobilitas masyarakat sehingga menopang pertumbuhan konsumsi. Tren tersebut dapat berlanjut hingga tahun depan sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terus berjalan.
DBS pun meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi 2023 bisa mencapai 5,2—5,3 persen. Sementara itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan di kisaran 5,3—5,9 persen.