Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe yang baru diangkat perlu bekerja dengan cepat agar terhindar dari nasib pendahulunya. Hal ini mengingat dirinya juga mendapat kecaman dari warga yang marah, karena dianggap turut bertanggung jawab terhada krisis ekonomi yang terjadi di negara tersebut.
Pada masa awal jabatannya, Wickremesinghe akan fokus pada program dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan mengamankan dana bantuan dari negara-negara sahabat untuk mengakhiri krisis bahan pokok yang telah menghentikan kegiatan ekonomi dan mendorong inflasi mendekati 70 persen.
Dia juga berusaha untuk memadamkan protes jalanan yang terorganisir dengan baik. Presiden baru telah menempatkan Sri Lanka di bawah aturan darurat, yang membuat pasukan keamanan dapat menahan dan menangkap warga yang dianggap mengganggu keamanan.
Jumat pagi pekan lalu (22/7/2022), hanya sehari setelah dia dilantik, Wickremesinghe mengirim militer dan polisi untuk membersihkan lokasi protes utama, yang kemudian berakhir ricuh.
Wakil presiden senior penilitian Asia Securities Ltd. Lakshini Fernando mengatakan kesan pertama dari pemerintahan Ranil kurang baguns.
“Tetapi jika dia fokus pada kebutuhan mendesak warga, itu mungkin mengurangi tekanan. Ini adalah proses yang panjang. Ranil bagus dalam proses yang panjang ini,” ungkap Fernando seperti dikutip Bloomberg, Selasa (26/7/20222).
Baca Juga
Wickremesinghe telah memaparkan komitmennya untuk mengeluargan Sri Lanka dari krisis ekonomi. Berikut ringkasan sejumlah langkah yang akan ia lakukan dalam waktu dekat, seperti dilansir Bloomberg: