Bisnis.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, berharap Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) bisa membantu karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja dan terpuruk akibat Pandemi Covid-19.
Bambang Soesatyo selaku penasehat mengaku bangga terhadap kiprah APLI yang tetap tumbuh dan eksis serta mampu membantu masyarakat yang selama dua tahun terakhir.
"Saya berharap, para karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja bisa beralih ke bisnis direct selling dibawah naungan APLI. Ini adalah bisnis yang menjanjikan, yang bisa dilakukan kapan saja, dan dimana saja," ujar pria yang biasa Bamsoet ini dalam keterangan resmi.
Selama 38 tahun berkiprah, APLI dipercaya sebagai satu-satunya asosiasi penjualan langsung Indonesia yang diakui oleh federasi asosiasi penjualan langsung dunia atau world federation of direct Selling Asosiastion (World Federation of Direct Selling Assosiation/WFDSA)
Menurut Bamsoet keberadaan APLI yang mewadahi perusahaan penjualan langsung dan menjadi satu satunya asosiasi penjualan langsung Indonesia yang diakui oleh asosiasi penjualan langsung dunia World Federation of Direct Selling Assosiation (WFDSA) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, apalgi dalam dua tahun terakhir ini.
“Berbagai catatan positif dan kontribusi sektor penjualan langsung terhadap perkonomian nasional ini dapat kita rujuk dari berbagai perspektif. Pertama dari besarnya transaksi penjualan yang pada tahun 2019 sudah mencapai angka 16,3 triliun rupiah. Ini angka yang fantastis,” ungkap Bamsoet.
Lebih lanjut dia mengatakan, nilai itu bermakna besar bagi petumbuhan ekonomi nasional, apalagi sektor industri penjualan langsung juga melibatkan jutaan mitra usaha yang mayoritas para UMKM dan para pengusaha-pengusaha pemula.
"Bisnis penjualan langsung memberikan peluang bagi mereka untuk bangkit menjalankan bisnis serta membangun kemandirian ekonomi. Ini tentu bermakna penting, mengingat hingga Agustus 2021 lalu Kementerian Tenaga Kerja mencatat lebih dari 538 ribu pekerja telah mengalami PHK,” tutur Bamsoet.
Bamsoet yakin, APLI akan terus memberikan nilai kemanfaatan dan meningkatkan kesejahteraan bagi anggotanya, menyumbangkan kontribusi positif bagi perekonomian nasional dan tetap konsisten mewujudkan visi organisasi untuk memajukan sektor industri penjualan langsung secara sehat dan berkelanjutan, terus melakukan adaptasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kemajuan kita bersama.
Hal senada disampaikan Direktur Pemberdayaan Usaha, Kementerian Investasi (BPKM), Anna Nurbani yang menyebut, di saat banyak perusahaan terpuruk akibat Pandemi Covid-19, justru industri direct selling semakin berkibar.
“Penjualan secara online yang dilakukan oleh perusahaan dan para membernya mampu menekan angka pengangguran di Indonesia dan mampu menggerakkan roda perekonomian di masa Pandemi ini. Kementerian Perdagangan sendiri telah mencatat industri direct selling mampu memberikan income ke negara sebesar 16,3 triliun dengan melibatkan sekita 5,3 juta mitra usaha,” papar Anna Nurbani.
Menurut Anna Nurbani, tahun ini BKPM diarahkan untuk berkontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen, yaitu melalui peningkatan target investasi sebesar 1.200 triliun pada tahun 2022 atau naik 33,3 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Kami harapkan dengan tumbuhnya industri direct selling ini tentunya juga pemerintah terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan dunia usaha, termasuk APLI. Bekerja sama dalam memfasilitasi pelayanan perijinan berusaha ataupun untuk memfasilitasi kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha agar ke depan iklim investasi akan semakin kondusif,” jelasnya.