Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nielsen Tambah Responden Jadi 96 Juta Pemirsa TV di Indonesia

Nielsen menambah jumlah responden menjadi 96 juta pemirsa TV dari awalnya 58,9 juta.
Ilustrasi nonton TV/bussinessinsider
Ilustrasi nonton TV/bussinessinsider

Bisnis.com, JAKARTA - Nielsen menambahkan jumlah responden pemirsa TV yang diukur dari 58,9 juta penonton menjadi 96 juta penonton di perkotaan. Hal tersebut bertujuan membantu pasar dalam memahami perilaku menonton di luar 11 kota besar yang sudah ada.

Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengatakan fase pertama fokus pada perluasan di pulau Jawa. Adapun, fase kedua dari peningkatan ini akan selesai pada kuartal I/2023 dengan menambahkan perluasan di luar pulau Jawa.

“Dengan peningkatan ini, standar Nielsen dalam mengukur penonton televisi dapat lebih bervariasi dan mampu merepresentasikan 135 juta penonton TV di Indonesia,” ujar Hellen, Kamis (21/7/2022).

Hellen mengatakan dengan semakin meningkatnya fragmentasi media dan banyaknya pilihan konten untuk ditonton, akan memperluas pengukuran kepemirsaan TV dengan menjangkau kota-kota sekunder bertujuan untuk membantu pasar dalam memahami perilaku menonton di luar 11 kota besar yang sudah ada.

“Hal tersebut dinilai dapat memberikan pemahaman lebih akurat terhadap lanskap kompetisi untuk mendapatkan atensi penonton,” tuturnya.

Dengan menambah jangkauan kota-kota sekunder di Jawa pada tahap pertama, pengukuran ini dapat melihat profil audiens yang sedikit berbeda dibandingkan 11 kota besar. Menurut Hellen proporsi segmen dewasa terlihat lebih tinggi dan latar belakang pendidikan, pekerjaan dan kelas sosial ekonomi yang lebih sederhana.

“Namun, penonton dari kelompok ini ternyata lebih banyak mengonsumsi konten-konten informasi dan hiburan dari TV linier yang menghasilkan metrik kepemirsaan yang lebih tinggi,” jelas Hellen.

Data yang dikumpulkan sepanjang Juni 2022 menunjukkan bahwa peningkatan panel ini berdampak pada pengukuran yang lebih tinggi dalam hal rating televisi (+7 persen), jangkauan, (+3.5 persen), dan durasi menonton yang lebih lama (+3,5 persen) jika dibandingkan dengan 11 kota sebelumnya.

Penambahan penonton ini ditemukan di semua paruh waktu, mulai dari pagi hingga sore, primetime, dan malam hari. Pengukuran data yang diperluas ini membantu stasiun TV dan pengiklan untuk mendapat wawasan yang lebih baik tentang preferensi penonton dengan ukuran audiens yang lebih komprehensif. Hal ini dapat membantu industri untuk merancang strategi konten agar dapat menjangkau audiens yang diinginkan.

"Manfaat ini juga akan berpengaruh kepada para pengiklan, dimana mereka akan terbantu untuk menyelaraskan cakupan penjualan dan investasi di TV untuk membuktikan ROI media telah tercapai. Hal ini dibutuhkan untuk menavigasi lanskap media TV yang semakin kompleks dan mengoptimalkan strategi mereka," ujar Hellen.

Terkait belanja iklan perusahaan di TV pada semester 1 2022 sendiri, Hellen enggan menjawab pertanyaan Bisnis. “Nanti ya 2 minggu lagi kita akan merilis data tersebut,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper