Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minat Investasi di Indonesia, Volkswagen Nego Minta Insentif

Rencananya, VW akan melakukan investasi di Sulawesi dan prekursor ketot akan dibangun di Batang, Jawa Tengah.
Volkswagen. /Antara-Reuters
Volkswagen. /Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan Volkswagen (VW) akan melakukan investasi di Indonesia tahun ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan 2 Tahun 2022 di Kantor Kementerian Investasi/BKPM pada Rabu (20/7/2022).

Rencananya, VW akan melakukan investasi di Sulawesi dan prekursor ketot akan dibangun di Batang, Jawa Tengah.

"Kemarin mereka juga sudah mengunjungi lokasi, doakan saja tapi itu baru 60 atau 70 persen," katanya.

Kendati demikian, Bahlil enggan membeberkan nilai investasinya. Dia mengatakan, keduanya masih melakukan negosiasi lantaran VW meminta beberapa insentif dan kapasitas cadangan ore nikel.

"Saya teken dulu baru saya sampaikan. Sekarang lagi kita siapkan setelah itu baru kita sampaikan," ujarnya.

Chief Procurement Officer Volkswagen (VW) Jorg Teichmann sendiri diketahui bertemu dengan Bahlil pada Selasa (12/7/2022) lalu di Kantor Kementerian Investasi.

Berdasarkan unggahan Instagram resmi @bkpm_id, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka membahas pengembangan rencana investasi VW di Indonesia.

Dalam unggahan tersebut, Bahlil menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong agar Indonesia mengambil peran penting dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di dunia, mengingat Indonesia memiliki cadangan bijih nikel sebanyak 25 persen dari seluruh cadangan dunia.

Sementara itu, Jorg Teichmann menyampaikan, pihaknya berencana membangun pabrik pengolahan nikel di Indonesia dan akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat untuk membahas mengenai rencana investasi tersebut.

Adapun mengutip laman BKPM, Indonesia dikenal sebagai produsen nikel terbesar dunia. Gelar ini didapatkan pada tahun 2018 setelah menyalip Filipina.

Ekspor nikel Indonesia pada tahun 2019 mencapai US$17 miliar dolar AS atau 37,2 persen dari nilai ekspor dunia. Pada tahun yang sama, Indonesia berhasil memproduksi 29,6 persen dari total produksi bijih nikel dunia.

Indonesia memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia dengan porsi 23,7 persen dari seluruh cadangan dunia, sehingga mampu memproduksi bijih nikel dalam jumlah besar secara berkelanjutan. Selain itu, Indonesia juga memiliki cadangan kobalt yang besar. Kobalt merupakan salah satu bahan utama yang diperlukan untuk membuat baterai. Cadangan nikel dan kobalt yang besar akan memengaruhi produksi baterai dikarenakan komponen kobalt dan nikel mencakup lebih kurang 90 persen dari total komponen baterai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper