Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pesimistis pihaknya dapat mengeksekusi 21,1 persen investasi mangkrak. Berdasarkan data sebelumnya, BKPM telah merealisasikan Rp558,7 triliun atau 78,9 persen dari Rp708,0 triliun investasi mangkrak. Itu artinya, masih tersisa Rp149,3 triliun atau 21,1 persen investasi yang masih mangkrak.
"Data investasi mangkrak kita Rp708 triliun sekarang sudah kita selesaikan 78,9 persen. Dan mungkin sisanya itu sudah berat kita selesaikan karena pengusahanya di era Covid itu sudah mati hidup mati hidup juga," kata Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (20/7/2022).
Dia menuturkan, pihak perusahaan masih berkomitmen untuk merealisasikan investasinya dan BKPM akan terus berusaha mengeksekusi investasi yang masih mangkrak tersebut meskipun kata dia, BKPM tidak tahu kapan ini akan selesai.
Akan tetapi dia tidak bisa memberikan kepastian kapan investasi mangkrak tersebut bisa diselesaikan lantaran menurut dia, anggaran dana investasi hanya diketahui oleh para investor.
"Kalau ditanya tahun ini selesai yang sisanya, aku nggak bisa memberikan kepastian itu. Sudah hebat dong dari 100 persen 78,9 sudah terealisasi. Udah paten itu. Aku cukuplah 78,9 persen," ujar dia.
Pemerintah sendiri telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi setelah mencatat adanya investasi mangkrak senilai Rp708 triliun.
Satgas juga telah melakukan serangkaian strategi guna mempercepat eksekusi investasi mangkrak, seperti melakukan kunjungan ke lokasi pabrik hingga menyelesaikan sampai tuntas permasalahan di lapangan.
Akan tetapi melihat fakta bahwa banyak perusahaan-perusahaan terganggu akibat pandemi Covid-19, Bahlil ragu pihaknya dapat mengeksekusi semua investasi mangkrak tersebut.
"Mungkin saya sudah maksimal itu di 78,9 persen, jadi total Rp708 triliun, 78,9 persen itu yang kita realisasikan. Sisanya kita berupaya terus," pungkasnya.