Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa dunia berharap banyak kepada Indonesia, terutama menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang.
Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Airlangga mengungkapkan, Kristalina menganggap penting peran Presidensi G20 Indonesia tahun ini, khususnya untuk membantu memberi solusi penanganan konflik di Ukraina.
“Diharapkan dengan peran Indonesia tersebut, ke depannya kondisi perekonomian dan politik dunia tidak memburuk,” katanya dalam siaran pers, Minggu (17/7/2022).
Airlangga menyampaikan, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih relatif baik, tercermin dari cukup stabilnya pertumbuhan ekonomi dan terjaganya inflasi di dalam negeri. Kondisi itu relatif lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain yang hampir bahkan sudah masuk resesi.
“Ekonomi Indonesia relatif baik di mana inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan ekonomi [kuartal I/2022’ 5,01 persen. Kemudian juga dalam situasi lain, ekonomi Indonesia dibanding negara lain, kita punya debt to GDP ratio sekitar 42 persen, beberapa negara itu mencapai 100 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan neraca perdagangan Indonesia selama 26 bulan terakhir terus mencatatkan nilai yang positif bahkan surplus. Posisi cadangan devisa Indonesia juga masih besar, mencapai US$135 miliar.
Baca Juga
“Situasi domestik kita relatif baik. Beberapa negara sudah masuk resesi, namun potensi resesi di Indonesia relatif sangat kecil jika dibandingkan negara lain, yaitu sekitar 3 persen,” lanjut Menko Airlangga.
Dia menambahkan, pemerintah juga berharap IMF terus mendukung Presidensi Indonesia dalam gelaran G20 tahun ini, serta dapat memberikan narasi positif terhadap perekonomian Indonesia di mata investor dunia.
Pasalnya, dengan kenaikan inflasi di beberapa negara dikhawatirkan akan menimbulkan kenaikan tingkat suku bunga global, yang kemungkinan akan juga mempengaruhi keputusan investor berinvestasi di Indonesia.