Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Menkeu dan Bank Sentral 20 Negara Ekonomi Terbesar Dunia Rampung, Ini Hasilnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa G20, yakni 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, sebagai forum utama untuk mengoordinasikan isu-isu ekonomi global, tetap berkomitmen dalam melakukan tindakan nyata untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di agenda pertemuan bilateran Indonesia-AS di sela-sela Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Nusa Dua, Bali (16/7/2022)/Antara
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di agenda pertemuan bilateran Indonesia-AS di sela-sela Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Nusa Dua, Bali (16/7/2022)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pertemuan ketiga para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 telah selesai. Terdapat tujuh pembahasan utama dalam pertemuan selama sepekan itu.

Pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di bawah Presidensi Indonesia telah rampung pada Sabtu (16/7/2022). Pertemuan tersebut dihadiri oleh anggota G20, negara-negara undangan termasuk Ukraina, dan sejumlah organisasi internasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa G20, sebagai forum utama untuk mengoordinasikan isu-isu ekonomi global, tetap berkomitmen dalam melakukan tindakan nyata untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

"Kami telah mampu membuat kemajuan dalam membangun jembatan satu sama lain sampai hari ini dan selanjutnya, untuk mengatasi tantangan yang kami hadapi," kata Sri Mulyani pada Sabtu (17/7/2022).

Dia menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 membahas tujuh agenda, yakni:

1. Ekonomi dan risiko global

2. Agenda kesehatan global

3. Arsitektur keuangan internasional

4. Masalah sektor keuangan

5. Keuangan berkelanjutan

6. Infrastruktur

7. Perpajakan internasional

Sri Mulyani menyampaikan bahwa dalam agenda ekonomi dan risiko global, pembahasan tertuju pada dua topik utama, yaknu situasi ekonomi global saat ini dan tantangannya, termasuk soal dampak pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina terhadap prospek ekonomi global, inflasi global, hingga ketahanan pangan dan energi.

"Banyak anggota menyadari bahwa ketidakseimbangan pasokan dan permintaan telah memperburuk tantangan saat ini karena gangguan rantai pasokan global dan kenaikan harga komoditas dan energi" katanya.

Sri Mulyani menyebut bahwa Presidensi Indonesia menegaskan bahwa G20 harus mengirimkan pesan yang jelas kepada masyarakat internasional soal komitmen yang kuat untuk bertindak.

"Artinya, di G20, semua anggota perlu memastikan bahwa G20 memiliki hasil nyata untuk menjawab tantangan global saat ini. Melalui inisiatif nyata, dunia akan segera pulih dan bangkit lebih kuat," kata Sri Mulyani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper