Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Targetkan Bangun 4.900 Unit Stasiun Penukaran Baterai Listrik Tahun Ini

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menargetkan pengoperasian stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) sebanyak 4.900 unit
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali meninjau SPKLU PLN untuk pengisian energi mobil listrik./Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir di Bali meninjau SPKLU PLN untuk pengisian energi mobil listrik./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menargetkan pengoperasian stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) sebanyak 4.900 unit dengan prediksi 89.400 pengguna kendaraan listrik roda dua dan 59.600 pengguna baterai swap hingga akhir 2022.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan berkomitmen menyediakan fasilitas untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik baik roda empat dan roda dua untuk mengisi daya energi listrik kendaraannya. Harapannya, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin masif terbangun.

"Masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan listrik tidak usah khawatir nanti mengisi daya listriknya di mana kalau kehabisan daya di jalan. PLN sudah berkomitmen menyediakan fasilitas pengisian di berbagai tempat," kata Darmawan melalui siaran pers dikutip Sabtu (16/7/2022).

Darmawan mengungkapkan khusus untuk pengguna kendaraan listrik roda dua, PLN merencanakan pembangunan SPBKLU di seluruh wilayah secara bertahap. Dia memastikan purna rupa atau prototype pertama SPBKLU sudah dapat digunakan di event E-mobility pada 24 Juli 2022.

"Jumlah SPBKLU akan terus bertambah, hingga 2030 direncanakan fasilitas tersebut akan mencapai 68.800 unit dengan prediksi jumlah pengguna kendaraan listrik roda dua mencapai 2,1 juta unit," kata dia.

Menurut Darmawan, dengan adanya SPBKLU tersebut, maka pengguna kendaraan listrik roda dua cukup menukarkan baterainya ke SPKBLU dan tidak perlu lagi menunggu pengisian daya listrik. Hal ini menjadi salah satu bukti penggunaan kendaraan listrik lebih efisien dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.

"Jadi konsepnya sangat mudah, pengguna motor listrik cukup datang ke SPBKLU lalu menukarkan baterai dengan yang dayanya sudah terisi penuh dan siap untuk digunakan," tuturnya.

Darmawan menuturkan, untuk mempercepat pembangunan SPBKLU PLN telah membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta. Hal ini pun jadi kesempatan untuk membuka usaha baru.

Dalam kerja sama tersebut, calon mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPBKLU.

"Kami ingin membuat ekosistem kendaraan listrik ini tumbuh. Kami terbuka untuk bekerja sama dengan pengusaha yang tertarik," ujarnya.

Untuk SPBKLU, saat ini sudah ada kerja sama antara PLN dengan Swap dan Volta. Jumlah ini akan terus berkembang mengingat masih ada proses kerjasama dalam tahap finalisasi.

Selain itu, PLN juga sudah membangun fitur Electric Vehicle pada aplikasi PLN Mobile guna memudahkan pengguna kendaraan listrik. Melalui fitur tersebut, pengguna kendaraan listrik tinggal klik icon swab baterai untuk mengetahui lokasi SPBKLU terdekat, jumlah baterai yang tersedia dan petunjuk arah menuju lokasi SPBKLU.

"Ini semua menjadi bukti keseriusan PLN dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air, baik kendaraan listrik roda dua, tiga, empat, dan bus," kata Darmawan.

Untuk mempercepat masifnya KBLBB di Indonesia, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan Grab Indonesia sebagai mitra strategis PLN juga berupaya mendorong percepatan terbentuknya ekosistem kendaraan listrik melalui komitmen #LangkahHijau untuk menghadirkan solusi nyata, termasuk pengembangan konsep e-mobility di Indonesia bersama PLN.

"Sejak 2019, Grab telah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan tahun ini menetapkan target untuk mencapai netral karbon pada tahun 2040. Kehadiran 8.500 armada GrabElectric roda dua dan roda empat di 8 provinsi mempertegas komitmen kami untuk mencapai misi ini," tutup Neneng.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper