Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap agar China membuka kembali perbatasannya secara bertahap untuk memperluas konektivitas udara, dalam pertemuan kerja sama perjanjian hubungan udara Asean-China.
Saat ini, kerja sama bidang transportasi udara telah dilakukan dalam forum komunikasi setingkat direktur guna membahas implementasi Perjanjian Hubungan Udara Asean–China (Asean-China Air Transport Agreement).
Adapun aspek operasi dan kerja sama teknis di bidang penerbangan melalui 13th Asean–China Working Group on Regional Air Services Arrangement secara virtual pada 12-13 Juli 2022. Delegasi Indonesia dan Sekretariat Asean hadir bersama secara fisik di Solo.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono menjelaskan pertemuan sekali setahun ini dilaksanakan secara bergantian antara China dan Indonesia sebagai lead country kerja sama bidang transportasi udara antara Asean–China.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 banyak membawa dampak dan perubahan di semua bidang, tidak terkecuali transportasi udara di seluruh dunia. Namun belakangan ini, semakin banyak negara yang menunjukkan perkembangan baik dalam menghadapi masa pandemi, banyak batas negara yang dibuka, dan kebijakan pelonggaran yang diberlakukan.
“Negara anggota Asean juga dalam tahap menuju hal ini dan berharap China juga secara bertahap memberlakukan hal yang sama,” ujarnya melalui keterangan resmi dikutip, Kamis (14/7/2022).
Baca Juga
Isnin berharap kerangka kerja sama Asean-China ini dapat meningkatkan konektivitas dan memberikan stimulus terhadap perekonomian China dan negara-negara anggota Asean.
Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewakili Pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan 13th Asean-China Working Group on Regional Air Services Agreement ini.
“Kami mengapresiasi China atas kerja sama dan koordinasi yang baik dalam melewati segala tantangan selama masa pandemi, khususnya di sektor transportasi udara, semoga ke depannya lebih baik lagi,” imbuhnya.