Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan proses pengajuan dan penerbitan NIB bagi pelaku UMKM cepat dan mudah. Namun demikian, penerbitan NIB yang cepat masih menjadi kendala untuk usaha besar.
Saat ini, 98 persen dari total Nomor Induk Berusaha (NIB) yang telah diterbitkan melalui sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko, yaitu UMKM. Menurutnya, proses penerbitan NIB yang masih membutuhkan waktu yang lama untuk pelaku usaha besar akan dievaluasi kembali.
“Memang agak repot belum bisa kita selesaikan NIB ini untuk pengusaha skala besar yang risikonya besar, itu terkait Amdal dan izin lokasi KKPR [kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang]. Itu kami akui dari lubuk hati yang dalam, itu yang harus kami perbaiki,” katanya, Rabu (13/7/2022).
Bahlil menyampaikan, total NIB yang telah diterbitkan oleh Kementerian Investasi hingga 13 Juli 2022 adalah mencapai 1,51 juta NIB.
“Per hari ini sudah mencapai 1,51 juta, dan dari 1,51 juta NIB, 98 persen lebih adalah UMKM, bukan pengusaha besar,” imbuhnya.
Adapun sejak diluncurkan akhir tahun 2021 lalu, Kementerian Investasi juga mencatat aplikasi OSS Indonesia telah diunduh lebih dari 50.000 pengguna baik di Android maupun iOS.
Tercatat, setiap harinya Kementerian Investasi menerbitkan sebanyak 7.000 hingga 8.000 NIB melalui OSS berbasis risiko. Pemerintah pun menargetkan, ke depan penerbitan perizinan dapat mencapai 100.000 NIB setiap harinya.