Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan yen membuat investor kaya asal Hong Kong memburu real estat di Jepang guna memanfaatkan momentum harga yang lebih murah, terutama di kota-kota kecil.
Dilansir Bloomberg pada Jumat (8/7/2022), sejumlah agen properti internasional mencatat penjualan telah meningkat tahun ini karena yen jatuh ke posisi terendah beberapa dekade terhadap dolar Hong Kong, yang telah menguat bersama dolar AS.
Ekspektasi pelonggaran kontrol perbatasan untuk menekan Covid-19 juga berdampak positif terhadap peningkatan permintaan real estat baru-baru ini, meskipun beberapa klien membeli properti bahkan tanpa melihatnya secara langsung.
Co-founder Japan Hana Real Estate Jason Lam mengatakan investor tertarik pada Jepang karena dapat menjadi tujuan wisata serta tempat orang dapat menghabiskan banyak waktu di sana. Mayoritas mencari properti mewah.
"Yen yang melemah jelas telah memicu banyak fokus pada Jepang," ungkap Lam seperti dikutip Bloomberg, Jumat (8/7).
Tren ini dapat memberikan lebih banyak dorongan ke pasar perumahan Jepang, yang telah didukung dalam beberapa tahun terakhir oleh perkembangan baru menjelang Olimpiade.
Baca Juga
Harga kondominium baru di Tokyo tahun lalu mencapai rekor tertinggi sejak tahun 1990 di akhir era gelembung inflasi aset Jepang. Bahkan dengan kenaikan tersebut, apartemen di Tokyo tetap lebih murah daripada di London, New York, dan Hong Kong.
Di Jones Lang LaSalle Inc., penduduk Hong Kong yang menanyakan seputar properti Jepang telah melonjak sebanyak 70 persen dari tahun lalu, dan penjualan apartemen naik sekitar 30 persen.
Lam mengatakan banyak pelanggannya mencari rumah kedua di Tokyo dan Osaka, serta di Kyoto dan Fukuoka. Kota-kota ini populer di kalangan wisatawan dan dikenal sebagai tujuan kuliner kelas atas. Beberapa juga tertarik dengan resor ski di prefektur utara Hokkaido.