Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Gangguan Pasokan PGN di Jatim, Serapan Gas Industri Keramik Rendah

Gangguan pasokan gas di Jawa Timur membuat tidak maksimalnya serapan gas murah di industri keramik.
Rahmad Fauzan
Rahmad Fauzan - Bisnis.com 08 Juli 2022  |  12:58 WIB
Gangguan Pasokan PGN di Jatim, Serapan Gas Industri Keramik Rendah
Ilustrasi pipa gas - Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Gangguan pasokan dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jawa Timur menjadi kendala utama tidak maksimalnya serapan gas murah senilai US$6 per MMBTU di industri keramik.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan penyerapan gas seharga US$6 per MMBTU di industri tertahan mau tidak mau tertahan di level 68 - 70 persen sepanjang semester I/2022.

"Penyerapan gas US$6 per MMBTU oleh industri keramik semester I/2022 hanya berkisar 68-70 persen. Tentunya bisa meningkat jika kelancaran suplai gas di Jawa Timur dari PGN bisa segera teratasi," kata Edy kepada Bisnis, Jumat (8/7/2022).

Selama gangguan pasokan gas di Jawa Timur berlangsung sejak tahun lalu, kata Edy, industri keramik membayar gas harga US$6 per MMBTU untuk sekitar 60 persen dari total kebutuhan.

Sementara sisanya, perusahaan-perusahaan di industri keramik harus merogoh kocek dengan membayar di kisaran harga mulai dari US$7,98/MMBTU sampai dengan US$15/MMBTU.

Sebagai konsekuensi, lanjutnya, pemulihan di industri keramik nasional terhambat dan diharapkan ada rencana penambahan penyaluran gas baru di sejumlah lokasi.

"Asaki mengharapkan rencana tambahan penyaluran gas baru," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

gas industri keramik PGN
Editor : Amanda Kusumawardhani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top