Bisnis.com, SURAKARTA — Kementerian investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis realisasi investasi kuartal II/2022 akan lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada kuartal I/2022.
Pada kuartal I/2022, realisasi investasi dari Kementerian Investasi tercatat mencapai Rp282,4 triliun, meningkat sebesar 28,5 persen secara tahunan atau 16,9 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini pun mencatatkan rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, untuk mengejar target investasi pada tahun ini, Kementerian Investasi telah menyiapkan strategi khusus, yaitu memanfaatkan investasi yang belum terselesaikan, dari calon investor yang sudah mendapatkan insentif tax holiday sebelumnya.
“Dalam grafik perencanaan realisasi investasi di kuartal II/2022, seharusnya lebih tinggi daripada kuartal I/2022,” katanya kepada wartawan di Surakarta, Rabu malam (6/7/2022).
Bahlil menjelaskan, investasi yang belum terselesaikan tersebut mencapai Rp1.300 triliun. “Jadi di samping kita mencari investasi dari luar, kita mendorong yang sudah ada di dalam,” tuturnya.
Bahlil pun optimistis target investasi hingga akhir tahun sebesar Rp1.200 triliun akan tercapai, meski ketidakpastian kondisi global masih sangat tinggi, terutama adanya tantangan lonjakan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Baca Juga
Sebagai gambaran, pada kuartal I/222, Kementerian Investasi mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp147,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen secara tahunan (yoy).
Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal I/2022 adalah sebesar Rp135,2 triliun atau tumbuh 25,1 persen secara tahunan.
Secara sektoral, investasi pada periode tersebut didominasi oleh industri logam dasar, barang logam sebesar Rp39,7 triliun, serta transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp39,5 triliun.