Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Global Makin Seram, Banyak Warga Negara Berkembang Potensi jadi Miskin

Pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik telah memperparah kondisi disrupsi rantai pasok global sehingga menyebabkan lonjakan inflasi yang tinggi dan krisis pangan serta energi di tingkat global. Pada akhirnya hal ini akan membuat pemulihan ekonomi sulit dan menambah jumlah orang miskin.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers terkait pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap sejumlah perusahaan di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (7/1/2022). /Antara Foto-Galih Pradipta
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers terkait pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP), Hak Guna Usaha (HGU), dan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap sejumlah perusahaan di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (7/1/2022). /Antara Foto-Galih Pradipta

Bisnis.com, SURAKARTA — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyoroti fenomena lonjakan inflasi global yang dapat menghambat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dunia.

Hal ini disampaikannya dalam pembukaan acara pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) yang merupakan rangkaian dari pertemuan Presidensi G20 Indonesia.

Bahlil menyampaikan, hampir seluruh negara memiliki satu tantangan yang sama saat ini, yaitu bagaimana mengendalikan pandemi Covid-19 dan upaya mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik telah memperparah kondisi disrupsi rantai pasok global sehingga menyebabkan lonjakan inflasi yang tinggi dan krisis pangan serta energi di tingkat global.

Kondisi tersebut pun dikhawatirkan akan menghambat pemulihan daya beli masyarakat, bahkan diperkirakan berpotensi meningkatkan angka kemiskinan, terutama di negara berkembang.

“Tekanan inflasi tinggi serta keterbatasannya energi dan pangan dunia menurunkan daya beli masyarakat serta meningkatkan kerentanan masyarakat khususnya di negara berkmbang untuk jatuh ke jurang kemiskinan,” katanya, Rabu (6/7/2022).

Tidak hanya menghadapi situasi global yang tak menentu, Bahlil mengatakan tata kelola ekonomi global saat ini pun menghadapi berbagai tantangan. Kita membutuhkan terobosan.

Oleh karena itu, dia mendorong para pemimpin global, khususnya negara G20 untuk secara bersama menyelesaikan permasalahan rantai pasok dunia guna mendukung capaian sustainable development goals (SDGs), terutama dalam mengentaskan kemiskinan.

Sebagai informasi, pertemuan kedua TIIWG yang berlangsung pada 5–7 Juli 2022 akan membahas tiga isu utama, yaitu reformasi World Trade Organization (WTO); respons perdagangan, investasi, dan Industri terhadap pandemi serta arsitektur kesehatan global; dan mendorong investasi berkelanjutan dalam rangka pemulihan ekonomi global.

Pertemuan kedua TIIWG G20 juga memuat empat kegiatan lainnya, yaitu welcome dinner di Keraton Kasunanan, gelar potensi pengusaha nasional di daerah, kirab budaya G20, dan ditutup dengan gala dinner di Balai Kota Surakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper