Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Lampu Hijau 3 Negara Biayai Proyek MRT Hingga Pilihan Mobil Serbaguna Baby Boomer

Sejumlah institusi global disebut telah menyatakan minat untuk ikut dalam proyek pembangunan MRT Fase 2-3-4. Adapun sejumlah negara yang berminat membiayai MRT antara lain Jepang, Inggris hingga Korea Selatan. Apabila pendanaan telah diperoleh, Fase 2B, Fase 3, dan Fase 4 dapat dibangun tahun depan.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (6/6/2021)./Antara
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (6/6/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Angin segar berembus pada kelanjutan pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT), yang jalurnya saat ini telah beroperasi yakni Fase 1 jalur Lebak Bulus—Bundaran HI sepanjang 16 kilometer. Rencananya PT MRT Jakarta (Perseroda) akan membangun 111,3 kilometer panjang MRT di Jakarta dan sekitarnya.

Sejumlah institusi global disebut telah menyatakan minat untuk ikut dalam proyek pembangunan MRT Fase 2-3-4. Adapun sejumlah negara yang berminat membiayai MRT antara lain Jepang, Inggris hingga Korea Selatan. Apabila pendanaan telah diperoleh, Fase 2B, Fase 3, dan Fase 4 dapat dibangun tahun depan.

Ulasan tentang adanya sinyalemen dari sejumlah negara yang menunjukkan ketertarikannya mengikuti tender proyek MRT Fase 2-3-4 menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Senin (4/7/2022):

 

1. Hambatan Nyata Pembelian Minyak Goreng Curah Lewat Aplikasi

Program pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi agaknya tidak berjalan mulus. Indikasi ini terlihat dari keputusan pemerintah memperpanjang masa sosialisasi rencana tersebut.

Program pengendalian minyak goreng ditangani langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Keputusan ini ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Kementerian Perdagangan (Mendag) ‘gagal’ mengatasi gejolak di lapangan.

Seiring dengan dibukanya keran ekspor, pemerintah mulai merancang formula untuk memastikan harga di pasaran sesuai ketentuan. Adapun harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak curah senilai Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

Demi mencapai target tersebut, Kemenko Marves menginisiasi transaksi minyak goreng curah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Konsumen yang tidak memiliki akses pada aplikasi tersebut diperkenankan membeli dengan syarat nomor induk kependudukan (NIK) maupun KTP.

Tak dinyana, baru lima hari berjalan, kebijakan Luhut berubah. Dia memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi sosialisasi menjadi tiga bulan.

Kendati telah berjalan sepekan, setidaknya terdapat sejumlah kendala yang menghambat program itu. Pemerintah mendapati masih banyaknya ditemui pengecer yang belum mengunduh QR Code Peduli Lindungi. Untuk itu, Menko Luhut meminta masa sosialisasinya diperpanjang.

 

2. Jepang, Korsel, dan Inggris Beri Lampu Hijau Biayai Proyek MRT

Saat ini MRT Jakarta tengah membangun proyek MRT Fase 2A yang membentang dari Bundaran HI hingga Kota sepanjang 6,3 kilometer dengan target rampung pada koridor Bundaran HI – Harmoni pada Maret 2025, dan koridor Harmoni – Kota di Agustus 2027.

Setelah itu, MRT Jakarta juga tengah menyiapkan pengerjaan proyek pembangunan Fase 2B Kota – Ancol Barat sepanjang 6 kilometer yang ditargetkan selesai pada 2030. Untuk Fase 2B ini tengah dalam proses pengajuan pinjaman JICA Commited. Adapun untuk pembangunan Fase 2A dan 2B ini, MRT Jakarta membutuhkan biaya Rp32,5 triliun.

MRT Jakarta menyatakan akan mempercepat proses pembangunan proyek moda raya terpadu fase kedua lintas Bundaran HI – Kota menyusul komitmen Pemerintah Jepang yang bakal menyiapkan tambahan pendanaan untuk proyek itu.

Rencananya pembangunan fase 3 MRT East – West sepanjang 87 km akan dibangun pada tahun depan. Adapun dana yang dibutuhkan Rp160 triliun ini untuk membangun Fase 3 yang memiliki 3 depo dan 49 kawasan transit oriented development (TOD).

Sejumlah institusi global disebut telah menyatakan minat untuk ikut dalam proyek MRT tersebut. Komitmen pendanaan dari sejumlah negara itu telah dikantongi untuk pembangunan MRT. Negara yang berminat membiayai MRT antara lain Jepang, Inggris hingga Korea Selatan.

 

3. Berharap UEA Gelontorkan Banyak Dana ke Indonesia

Setelah menghadiri KTT G7 serta melakukan muhibah ke Ukraina dan Rusia, Presiden Joko Widodo bertandang ke Uni Emirat Arab. Kunjungan Presiden Jokowi ke negara para Emir itu menandai tercapainya sejumlah kesepakatan kerja sama antara kedua negara.

Lantas, apakah Indonesia akan dibanjiri investasi dari negara yang nama pimpinannya diabadikan sebagai nama jalan layang di tol Jakarta – Cikampek tersebut? Sejumlah kesepakatan telah dicapai kedua negara dalam kerangka Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) hal ini mestinya bisa menjadi jalan masuknya investasi UEA ke Indonesia.

Diplomasi ekonomi agar banyak dana UEA mengalir ke Indonesia telah dirintis sejak lama. Presiden Jokowi pun telah melakukan pertemuan dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) bin Sultan Al Nahyan di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, 1 Juli 2022.

Pertemun kedua kepala negara itu menjadi puncak dari diplomasi ekonomi yang telah berjalan selama ini.

 

4. Baby Boomer, Milenial, dan Pilihan Mobil Serbaguna

Siklus kendaraan bermotor diyakini banyak dipengaruhi oleh perkembangan generasi penduduk, seperti mobil serbaguna berkapasitas banyak penumpang ditopang oleh generasi baby boombers dan generasi X. Kenapa tren kendaraan ini masih bertahan di era generasi milenial?

Indonesia merupakan negara mobil serbaguna (multipurpose vehicle/MPV), di mana tipe kendaraan ini terlahir dan berkembang dengan kuat. Bahkan, ketika pasar dunia cenderung dihinggapi popularitas mobil tipe sedan.

Mobil tipe MPV mulai diperkenalkan sejak 1970-an. Tonggak awal MPV ditandai dengan kehadiran Mitsubishi Colt T100, disusul oleh Toyota Kijang. Sejak saat itu, segmen ini berkembang dan mencapai puncak popularitasnya hingga muncul model kembar kendaraan sejuta umat Xenia-Avanza pada 2003.

Kehadiran Xenia-Avanza di segmen low MPV semakin memperkuat penguasaan pasar kendaraan penumpang serbaguna. Setelah hampir 10 tahun mobil kembar itu diluncurkan, pangsa MPV mencapai 43% (534.760 unit), yang mana sekitar 60% disumbang oleh model LMPV.

Pada 2021, pangsa pasar MPV masih berada di angka 40%. Meski menurun, mobil tipe ini masih sangat diminati pasar. Selain itu, pasar juga diramaikan dengan model baru, termasuk facelift dan kehadiran varian anyar.

 

5. Emiten Tambang Pemompa Indeks LQ45

Kinerja indeks LQ45 dibayangi oleh tekanan dari arus keluar modal asing. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global akibat kenaikan tingkat suku bunga acuan global dan lonjakan inflasi. Pasalnya, indeks LQ45 termasuk saham yang menjadi koleksi investor.

Adapun sinyal tekanan tersebut tercermin pada kinerja sepanjang Juni 2022. Indeks tersebut merosot 6,13 persen saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 3,5 persen. Kendati demikian, sepanjang tahun berjalan 2022, indeks LQ45 masih outperform dengan kenaikan 4,61 persen.

Hingga semester I/2022, saham konstituen dari sektor pertambangan menjadi penopang kenaikan indeks. Mereka di antaranya adalah ITMG,PTBA, ADRO, dan MEDC. Sementara itu, AMRT menjadi saham top gainers sepanjang semester pertama tahun ini.

Sementara, pada paruh tahun ini, sentimen capital outflow masih akan membayangi beriringan dengan kinerja emiten yang akan dirilis pada Juli 2022.  Meski begitu, beberapa analis memproyeksikan indeks LQ45 masih berpotensi menguat. Faktor pendorong dari penguatan tersebut salah satunya didukung oleh saham sektor pertambangan.

Adapun selama paruh pertama 2022, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp60,15 triliun di seluruh pasar. Akan tetapi, selama satu bulan terakhir, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih di seluruh pasar hingga Rp8,13 triliun.

Indeks LQ45 tercatat bergerak negatif pada akhir perdagangan Jumat (1/7/2022), turun 1,78 persen atau 17,61 poin ke 974,44. Namun, berhasil bergerak naik 31,01 poin atau 3,29 persen sepanjang 2022 berjalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper