Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transformasi Kota Wisata Punya Akses Tol Cimaci dan Mal Terbesar di Cibubur

Dari 700 hektare tersebut, saat ini tersisa 220 hektare lahan yang belum dikembangkan. Lahan tersisa seluas 220 hektare yang dimiliki Kota Wisata Cibubur ini sudah termasuk lahan tambahan atau extension yang berada di seberang pintu belakang Kota Wisata Cibubur seluas 180 hektare. 
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kota Wisata Cibubur, besutan Sinar Mas Land, melakukan rebranding logo lama dengan desain baru atas perumahan Kota Wisata, seiring dengan transformasi menjadi urban township.

Direktur Sinar Mas Land Herry Hendarta menuturkan Kota Wisata bertransformasi dari kawasan perumahan menjadi pengembangan urban yang modern. Sinar Mas Land pun merasa sudah waktunya kami menampilkan wajah baru Kota Wisata dengan melakukan penyegaran desain pada logo (re-branding). 

“Mengusung tagline Embracing Nature, Better Future, logo tersebut menggambarkan identitas baru dari kawasan Kota Wisata Cibubur, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan nilai investasinya. Perubahan logo ini dimaksudkan untuk memposisikan Kota Wisata Cibubur sebagai township yang selalu berkembang menjadi kawasan hunian modern, dinamis, serta harmonis menyatu dengan alam,” ujarnya, Kamis (30/6/2022).

Residential JBDTK 2 Division Head Sinar Mas Land Iman Gunawan mengatakan sudah selama 25 tahun, Kota Wisata Cibubur, mengembangkan townshipnya. Hingga saat ini, sudah terbangun 45 klaster wisata yang dihuni sekitar 10.000 kepala keluarga. Saat ini total luas lahan yang dimiliki Kota Wisata Cibubur sekitar 700 hektare.

Transformasi Kota Wisata Punya Akses Tol Cimaci dan Mal Terbesar di Cibubur

Dari 700 hektare tersebut, saat ini tersisa 220 hektare lahan yang belum dikembangkan. Lahan tersisa seluas 220 hektare yang dimiliki Kota Wisata Cibubur ini sudah termasuk lahan tambahan atau extension yang berada di seberang pintu belakang Kota Wisata Cibubur seluas 180 hektare. 

Sejumlah rencana besar dan strategis yakni memulai pembangunan Kota Wisata extension seluas 180 hektar yang bisa diakses dari proyek eksisting melalui underpass.

“Pada pengembangan Kota Wisata extension ini, kami akan bangun sekitar 20 klaster hunian yang dilengkapi fasilitas komersial, universitas, dan lain-lain,” ucapnya.

Sinar Mas Land juga tengah menyelesaikan sejumlah klaster baru seperti Miami yang merupakan klaster dengan harga tertinggi. Saat ini pun Kota Wisata Cibubur juga tengah menawarkan produk klaster terbarunya Mississippi dengan 2 dan 3 lantai harga Rp1,5 miliar.

Selain itu, Sinar Mas Land juga tengah menyelesaikan konstruksi mal Living World Kota Wisata yang merupakan hasil kolaborasi dengan Kawan Lama Group di atas lahan 5,8 hektare. 

Living World Kota Wisata akan menjadi mal terbesar di kawasan Cibubur, dengan gross floor area (GFA) 200.000 meter persegi dan nett leasable area (NLA) 88.000 meter persegi. Saat ini progres pembangunan mal Living World sudah sebesar 50 persen.

Direncanakan, pada September tahun ini dapat dilakukan topping off dan ditargetkan selesai dibangun pada September tahun 2023 mendatang. Nantinya, di lokasi mal Living World ini juga menjadi area Central Business District (CBD) yang akan dibangun hotel, apartemen dan perkantoran. 

“Ada hotel, apartemen, office tower, dan mal Living World di area CBD. Pertama yang tengah kami bangun mal Living World lalu nanti ada selanjutnya hotel, apartemen,” ucapnya. 

Untuk hunian vertikal di area CBD Kota Wisata ini tengah dilakukan pembahasan detail. Rencananya, hunian vertikal ini ditujukan untuk kaum milenial dengan harga yang ditawarkan sekitar Rp500 juta hingga Rp700 juta.

“Nanti kami siapkan juga kemudahan cara bayar dan menggandeng perbankan agar kaum milenial bisa memiliki hunian di Kota Wisata. Hal ini sesuai transformasi baru Kota Wisata sebagai urban township,” terangnya.
  
Saat ini, fasilitas yang dimiliki Kota wisata melingkupi area komersial, sekolah bertaraf nasional dan nasional plus dari playgroup hingga jenjang SMA, rumah ibadah, fresh market, hingga Rumah Sakit Eka Hospital.

Kota Wisata Cibubur juga makin lengkap dengan keberadaan gerbang tol Cimanggis – Cibitung (Cimaci) yakni Interchange (Simpang Susun) Cikeas yang berada di dalam township tersebut. 

Rencananya, pada Desember tahun ini ditargetkan dapat beroperasi ruas tol Cimaci dari segmen on/off ramp Jatikarya – Simpang Susun Cikeas (Seksi 2A) sepanjang 3,5 kilometer.

Saat ini pun juga tengah dilakukan pelebaran jalan dari 2 lajur menjadi 3 lajur di sekitar akses masuk dan keluar Simpang Susun Cikeas yang berada dalam township Kota Wisata yang ditargetkan selesai pada Agustus mendatang. 

Selain itu, kawasan ini akan ditunjang dengan hadirnya LRT Cibubur – Dukuh Atas yang juga beroperasi di tahun ini.

Imam optimistis, dengan logo baru, perkembangan Kota Wisata akan lebih dinamis dengan potensi peningkatan investasi signifikan.

Hal ini didukung dua proyek infrastruktur yang akan dioperasikan dalam waktu dekat yakni LRT Cibubur – Dukuh Atas dan Tol Cimaci. Kehadiran akses tol langsung akan menambah nilai lebih bagi Kota Wisata Cibubur. 

“Dengan akses tol itu, warga akan mudah bepergian, baik untuk berangkat bekerja sehari-hari ke Jakarta maupun berwisata ke kota-kota sekitar atau berbagai daerah di Pulau Jawa. Akses tol ini juga memudahkan para pengusaha dari luar Jabodetabek untuk memiliki usaha di kawasan Cibubur, Bekasi, dan sekitarnya. Jadi melalui akses tol ini bisa langsung menuju ruas tol Jakarta – Cikampek dan Tol Jagorawi,” tutur Imam. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper