Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) akan meningkatkan jumlah kapasitas penerbangan dengan menambah jumlah pesawat hingga 70 unit pada akhir 2023 untuk memanfaatkan momentum pemulihan sektor aviasi.
Director of Human Capital Garuda Indonesia Aryaperwira Adileksana menjelaskan telah memiliki rencana untuk memulihkan jumlah kapasitas penerbangan ke depannya. Terlebih, emiten berkode saham GIAA juga telah mendapat kepastian terhadap proposal perdamaian yang diajukan dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Saat ini pesawat yang beroperasi 33 pesawat dari 142 pesawat. Kami akan berusaha me-recover jumlah kapasitas penerbangan," ujarnya, Selasa (28/6/2022).
Tak hanya jumlah pesawat maskapai pelat merah tersebut yang susut, melainkan anak usahanya Citilink saat ini juga hanya mengoperasikan sebanyak 34 pesawat dari semula berjumlah 51 pesawat. Jumlah pesawat Citilink akan ditingkatkan hingga 49 unit. Hal itu dilakukan dalam upaya Garuda memenuhi rencana bisnisnya.
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dalam rencana bisnisnya setelah proposal perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) disetujui segera menambah jumlah pesawat yang laik (serviceable) hingga sebanyak 70 pesawat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bersama dengan para lessor segera akan segera menambah jumlah pesawat serviceable untuk melayani kebutuhan publik.
Baca Juga
"Kira-kira mendekati total 70 pesawat. Namun kita butuh waktu membuat pesawat tersebut serviceable," ujarnya, Jumat (17/6/2022).
Eksekusi penambahan jumlah pesawat ini akan disesuaikan dengan penambahan rute dan lain-lain.
“Pelan-pelan kita akan fokuskan pesawat menjadi serviceable yang tampaknya antusias masyarakat tengah meningkat," imbuhnya.
Irfan juga memaparkan rencana bisnis dalam waktu dekat adalah fokus kepada rute domestik. Namun tentunya tanpa mengesampingkan rute internasional untuk umrah, haji, dan juga fokus untuk kargo. Irfan menegaskan rute-rute yang diterbangkan adalah yang menguntungkan.