Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi 5,6 Persen pada 2022

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,6 persen dan meningkat menjadi 5,8 persen pada 2023.
Suasana deretan gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (6/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (6/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,6 persen dan meningkat menjadi 5,8 persen pada 2023.

Dalam laporan yang dirilis hari ini, Selasa (28/6/2022), Fitch menilai pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut didukung kinerja sektor jasa yang membaik dan ekspor yang kuat.

Di sisi eksternal, Fitch memprediksi  transaksi berjalan akan mencatat defisit yang rendah yaitu sebesar 0,4 persen dari PDB pada 2022 dan meningkat menjadi 1,0 persen dari PDB pada 2023.

Mengenai perkembangan harga, Fitch menilai adanya risiko kenaikan tekanan, meski meyakini bahwa inflasi masih akan tetap terjaga dalam kisaran sasaran 3 persen plus minus satu.

"Dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,8 persen pada 2024, didukung oleh dampak positif dari implementasi Undang-undang Cipta Kerja terhadap kenaikan investasi, serta komitmen pembangunan infrastruktur yang terus berlanjut," tulis Fitch dalam laporannya, melansir laman resmi Bank Indonesia (BI), Selasa (28/6/2022).

Kemudian dari sisi fiskal, Fitch melihat komitmen dari pemerintah untuk menurunkan defisit fiskal menjadi di bawah 3 persen pada 2023, akan tercapai.

Proyeksi defisit fiskal tahun 2022 diperkirakan turun menjadi 4,3 persen dari PDB, dibandingkan defisit fiskal pada 2021 sebesar 4,6 persen dari PDB.

Di tengah harga komoditas global yang meningkat, pemerintah telah mengalokasikan anggaran subsidi yang lebih tinggi untuk menjaga daya beli masyarakat. Kendati demikian, kenaikan subsidi tersebut disertai oleh peningkatan penerimaan yang ditopang oleh harga komoditas yang tinggi.

Melihat perkembangan tersebut, Fitch memproyeksikan utang pemerintah bakal menurun secara bertahap dari level 44,2 persen dari PDB pada 2022. Level utang ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama, 55,9 persen dari PDB.

Selain itu, ketergantungan Indonesia atas pembiayaan eksternal juga lebih rendah yang diindikasikan oleh kepemilikan investor asing atas surat berharga Pemerintah dalam rupiah yang menurun.

Fitch melihat, adanya dukungan BI dalam pembiayaan defisit fiskal melalui pembelian surat berharga pemerintah dapat membantu mengelola beban bunga.

Sebagai informasi, dukungan tersebut akan berakhir pada 2022, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi kredibilitas kebijakan moneter yang selanjutnya akan mempengaruhi persepsi positif investor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper