Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang PHK Landa AS, JPMorgan Pangkas Pegawai

Sejumlah perusahaan dari berbagai sektor seperti teknologi, kripto, dan baik pengembang kecil maupun besar merumahkan puluhan ribu pegawainya.
Logo JP Morgan Chase & Co. di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, pada Senin (3/1/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Logo JP Morgan Chase & Co. di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, pada Senin (3/1/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) dikejutkan dengan arus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang jumlahnya mencapai 37.000 orang sejak Mei, di tengah inflasi yang kian panas.

Sejumlah perusahaan dari berbagai sektor seperti teknologi, kripto, dan baik pengembang kecil maupun besar merumahkan puluhan ribu pegawainya, menurut situs pencari kerja TrueUp, dilansir Bloomberg pada Minggu (26/6/2022).

Hal itu tak terkecuali bagi bank investasi Wall Street seperti JPMorgan Chase & Co. yang mengurangi jumlah karyawan lantaran pasar properti perumahan lesu.

Sementara itu, produsen aluminium terbesar kedua, Century Aluminum Co. merumahkan sekitar 600 tenaga kerjanya.

Kondisi itu terjadi di tengah melambatnya permintaan konsumen, inflasi tertinggi selama 40 tahun terakhir, dan tren kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve.

Adapun tren ke depan juga masih suram seiring dengan jam lembur manufaktur yang menurun selama tiga bulan berturut-turut, penurunan terpanjang sejak 2015.

Rata-rata klaim manfaat dari pengangguran selama 4 pekan meningkat ke level tertinggi sejak Januari. Sementara itu, pertumbuhan upah mulai mereda.

"Pekerja pasti kehilangan sebagian dari daya tawar mereka. Kami berada di titik kritis dan apa yang dilakukan The Fed akan mempercepat prosesnya," kata ekonom senior Oxford Economics Bob Schwartz.

Seperti diketahui, The Fed telah mengerek suku bunga acuan hingga 75 basis poin pada pertemuan Juni. Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan sinyal kenaikan 50 basis poin pada pertemuan selanjutnya.

Sejumlah ekonom meyakini ancaman resesi sudah semakin dekat. Begitu pula dengan Powell yang mulai mengakui kemungkinan resesi, meskipun tetap meyakini bisa dihindari.

Sejauh ini, tren PHK masih lebih banyak terjadi di sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti real estat. Selama pandemi, penjualan rumah terdorong ke level tertinggi karena suku bunga yang rendah dan besarnya stimulus fiskal.

Namun, saat ini, bunga cicilan rumah melaju ke angka tertinggi sejak 2008.

Adapun perusahaan teknologi juga harus bertahan di tengah kenaikan biaya dan mengatakan merekrut terlalu banyak orang ketika pandemi.

Dan perusahaan kripto seperti Coinbase Global Inc., yang memangkas lebih dari 1.000 staf, telah terpukul oleh kekalahan parah bulan ini menyusul pertumbuhan eksplosif tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper