Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hitachi Afiliasi Hexindo HEXA Tambah Produksi Excavator

Entitas afiliasi Hexindo Adiperkasa memberikan sinyal penambahan produksi excavator.
Excavator Hitachi dan BELL Articulated Dump Trucks. Dua produk milik PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA)/Istimewa
Excavator Hitachi dan BELL Articulated Dump Trucks. Dua produk milik PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hitachi Construction Machinery Indonesia (HCMI) menambah produksi alat berat jenis excavator menyusul tingginya permintaan akibat lonjakan kebutuhan batu bara dari Uni Eropa.

Entitas asosiasi emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) tersebut menambah produksi excavator mulai dari segmen ukuran kecil sampai dengan medium serta meningkatkan pembuatan manufaktur.

Sekretaris Perusahaan Corp. Planning & SMO Hexindo Adiperkasa Listiana menjelaskan bahwa strategi itu sejalan dengan penambahan tertinggi jumlah equipment yang diperkirakan terjadi sepanjang 2022-2023 karena lonjakan permintaan Uni Eropa.

"Setiap manufaktur dan diler alat berat berupaya sebaik mungkin merespons permintaan pasar yang luar biasa saat ini. Termasuk, Hexindo," ujar Listiana kepada Bisnis.com, Minggu (26/6/2022).

Dia tidak memerinci penambahan produksi alat berat perusahaan. Namun, pasar dikatakan oleh Listiana perusahaan telah melakukan penjualan equipment dengan jumlah besar dalam 6 bulan ke depan.

Diberitakan sebelumnya, jumlah pasokan diperkirakan bakal tetap di bawah kebutuhan pasar meskipun kendati emiten-emiten di industri alat berat sudah menyiapkan taktik untuk menyiasati tingginya permintaan

Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) Etot Listyon mengatakan situasi seperti itu berpotensi terjadi lantaran lonjakan kebutuhan batu bara dunia bakal berlangsung cukup lama.

"Kami melihat tingginya permintaan pasar terhadap batu bara Indonesia diperkirakan berlangsung sampai dengan tahun depan," kata Etot kepada Bisnis.com.

Bahkan, dia sudah memprediksi jumlah permintaan alat berat akan lebih tinggi pada 2023 dengan asumsi optimistis bahwa kebutuhan batu bara dunia terutama dari Uni Eropa masih besar.

Asosiasi, sambungnya, sudah menaruh proyeksi optimistis terkait dengan permintaan alat berat di Indonesia tahun depan.

Menurut data PAABI, periode Mei 2021 hingga Mei 2022 terjadi kenaikan permintaan terhadap alat berat sebesar 80 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) di Tanah Air.

Sekadar informasi, beberapa negara sudah memulai transaksi pembelian batu bara. Di antaranya Jerman, Polandia, Italia, Spanyol, dan Belanda. Jerman menjadi negara yang sudah resmi mengajukan permintaan 150 juta ton.

Pada 2022, Etot mengatakan industri alat berat di Indonesia diperkirakan memproduksi sebanyak 20.000 unit untuk memenuhi permintaan pasar. Sebanyak 40 persen di antaranya, atau kurang lebih 8.000 unit, khusus untuk sektor batu bara.

Menurut data Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), kapasitas produksi alat berat di Indonesia sekitar 10.000 unit per tahun atau jauh di bawah permintaan dengan total sekitar 18.000 unit per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper