Bisnis.com, JAKARTA - Sri Lanka telah dihadapkan pada krisis ekonomi terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Krisis ekonomi yang sudah berlangsung sejak 2019 akibat utang luar negeri yang kian membengkak, semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.
Di 2019 saja, utang pemerintah Sri Lanka sudah melebihi 87 persen dari PDB nya. Tak hanya Sri Lanka, beberapa negara juga terancam ambruk di tengah ancaman krisis dan kondisi global yang tak menentu.
Lantas negara mana saja yang mengalami nasib serupa dengan Sri Lanka? Berikut daftarnya, melansir Outlook India, Jumat (24/6/2022).
1. Afghanistan
Sejak Taliban mengambil alih pemerintahan pada Agustus lalu, krisis ekonomi dan kemanusiaan kian parah. Malnutrisi akut telah menguasai negara tersebut sejak pasukan AS ditarik dari wilayah tersebut, menyebabkan kekurangan pangan dan mengancam ketahanan pangan.
Human Right Watch dalam laporannya menyatakan, setidaknya 55 persen dari populasi diperkirakan berada dalam krisis atau tingkat darurat kerawanan pangan hingga Maret 2022, menurut PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Beberapa organisasi kemanusiaan telah menyerukan peringatan mengenai skala krisis dan dampaknya semakin memburuk dengan banyak anak Afghanistan mati kelaparan setiap harinya.
2. Venezuela
Negara berikutnya adalah Venezuela. Krisis di negara ini telah berlangsung selama beberapa dekade.
Menurut Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP), satu dari tiga warganya membutuhkan pasokan makanan mendesak.
Pandemi Covid-19 semakin memperburuk krisis kemanusiaan dan ekonomi negara tersebut.
Kurangnya bahan bakar, listrik dan air bersih telah memicu sejumlah kerusuhan selama bertahun-tahun, membuat ratusan migran tidak punya pilihan selain melarikan diri.
Sebagai informasi, krisis pertama kali dimulai pada masa kepresidenan Hugo Chavez dan telah memperburuk pemberontakan oposisi politik terhadap Presiden Nicolas Maduro.
Baca Juga
3. Sejumlah Negara di Timur Tengah
AP melaporkan, situasi di Timur Tengah telah memburuk secara signifikan di lebih banyak negara dalam dua tahun terakhir.
Lebanon, Suriah, Irak, Libya dan Yaman berada di ambang bencana kemanusiaan, dengan melonjaknya kemiskinan dan penurunan ekonomi yang dapat mengancam akan menyeret kawasan ini ke dalam kekacauan yang lebih dalam lagi.
4. Rusia
Sudah menjadi rahasia umum bahwa invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina tidak hanya menimbulkan bencana bagi perekonomian Rusia.
Dampak perang antara Rusia dan Ukraina telah mengancam perekonomian global, mengguncang pasar keuangan dan mengancam banyak nyawa, mulai dari pekerja migran Uzbekistan hingga konsumen Eropa.
Sebagaimana diketahui, Rusia dikenal sebagai pemasok minyak, gas alam dan logam. Konflik telah memicu kenaikan harga komoditas tersebut, yang tentunya mengguncang kestabilan ekonomi di seluruh dunia.
Hampir 40 persen gas alam dan 25 persen minyak Eropa bergantung pada Rusia. Bagi Eropa, perang Rusia dan Ukraina telah secara signifikan meningkatkan kemungkinan inflasi yang tak terkendali, kemunduran ekonomi atau keduanya.