Bisnis.com, JAKARTA - Proses pengadaan lahan dinilai menjadi salah satu faktor yang membuat investor asing dan swasta di dalam negeri tidak tertarik untuk menggarap bisnis jalan tol di dalam negeri, terutama untuk ruas yang dibangun dari awal.
Ketua Komite Tetap Bidang Pembiayaan Infrastruktur Kadin Ganda Kusuma mengatakan kembalinya proses pengadaan tanah untuk proyek jalan ke pola lama memberikan dampak yang cukup besar terhadap minat para investor.
Pasalnya, pengadaan tanah yang tidak lagi menjadi bagian pemerintah membuat ketidakpastian dalam proyek tersebut menjadi lebih besar. Menurutnya, proses tersebut dapat memakan waktu yang lama dan cenderung tidak pasti.
"Ini sebaiknya kalau menurut kami tetap porsi itu diambil oleh pemerintah karena bagi swasta yang paling penting kepastian, jadi kalau pasti misalkan 5 tahun atau 10 tahun tapi pasti, itu ada, tapi kalau itu dilepas dengan tidak kepastian itu mungkin lebih berat untuk orang yang bergerak di bisnis," ujarnya dalam webinar Market Update Penyelenggaraan Jalan Tol 2021-2022, Jumat (24/6/2022).
Selain itu, Ganda mengungkapkan bahwa rendahnya partisipasi pihak swasta di proyek jalan tol salah satunya juga disebabkan karena rendahnya kerja sama yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pelat merah.
Menurutnya, badan usaha milik negara (BUMN) telah memiliki porsi yang sangat besar dari seluruh ruas jalan tol yang ada di Indonesia.
Baca Juga
"Kalau BUMN mengajak swasta, pasti swasta ini juga mau, sekarang ini lebih konsentrasi sepertinya BUMN, mungkin dalam hal ini lebih berusaha agar swasta ini juga diajak lebih aktif untuk hal itu," jelasnya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruuktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan pihaknya terus memperbaiki iklim investasi di bisnis jalan tol di antaranya dengan menjaga kelayakan proyek yang dapat menarik minat swasta.
Dia menambahkan pihaknya berupaya dengan melakukan penstrukturan proyek sesuai dengan kaidah, memberikan dukungan atau jaminat pemerintah yang memadai, memberikan full project financing, eksplorasi fasilitas pembiayaan, serta mendorong pembiayaan yang lebih berkelanjutan.
"Jadi menurut saya bagaimana kita memitigasi itu yang mungkin bisa kita dalam, kita strukturkan sehingga investor nyaman bermain di zona ini," ungkapnya.