Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak Sawit Malaysia Masih Suram, Tenaga Kerja Langka

Kenaikan harga pupuk dan kelangkaan tenaga kerja menjadi tantangan industri minyak kelapa sawit di Malaysia.
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan produksi minyak kelapa sawit di Malaysia tampaknya masih sulit lantaran terus berkutat dengan kelangkaan pupuk dan tenaga kerja.

Kenaikan harga pupuk mencapai 40 persen dari biaya produksi minyak kelapa sawit akibat lonjakan biaya logistik pada tahun lalu dan invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden Asosiasi Pemilik Perkebunan Malaysia Jeffrey Ong yang merepresentasikan perkebunan kecil dan menengah mengatakan kelangkaan tenaga kerja semakin buruk menjadi sekitar 120.000 orang dibandingkan dengan sebelum pandemi hanya 36.000.

"Minyak sawit tidak akan mencapai potensi sepenuhnya karena kekurangan pupuk selama 3 tahun dan kekurangan tenaga kerja. Kalaupun punya uang, Anda tidak akan bisa mendapatkan pupuk jenis tertentu," katanya seperti dikutip Bloomberg pada Kamis (23/6/2022).

Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Malaysia Zuraida Kamaruddin mengatakan bulan lalu bahwa produksi minyak sawit akan pulih menjadi 23 juta-25 juta ton pada tahun ini, naik dari level terendah dalam lima tahun sebesar 18,1 juta ton pada 2021.

Sementara prediksi Ong kurang dari 19 juta ton, Asosiasi Minyak Sawit Malaysia yang mewakili perkebunan yang lebih besar, bahkan memperkirakan jumlah yang lebih kecil sekitar 18,5 juta-18,7 juta ton.

Kecilnya produksi ini diperkirakan akan menaikkan harga minyak sawit setelah harga jatuh pada kuartal ini. Harga berjangka naik sebanyak 3,5 persen pada Kamis.

Pemerintah Malaysia telah menyetujui penerimaan tenaga kerja asing, tetapi masih ada permasalahan di negara-negara asal dan juga akan membutuhkan waktu untuk melatih para tenaga kerja tersebut. 

“Bahkan jika pekerja datang, saya pikir kami baru bisa melihat produksi tambahan pada September. Kami mungkin kehilangan panen di paruh kedua tahun ini, yang kami pikir bisa kami dapatkan secara penuh," kata Kepala Eksekutif Asosiasi Minyak Sawit Nageeb Wahab.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper