Bisnis.com, JAKARTA — Peserta program pengungkapan sukarela atau PPS melaporkan harta yang berada di luar negeri senilai Rp23,35 triliun dalam 174 hari pelaksanaan program tersebut.
Berdasarkan data di situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak), hingga Kamis (23/6/2022) pukul 08.00 WIB, terdapat 121.495 wajib pajak yang mengikuti program tersebut. Dari mereka, Ditjen Pajak memperoleh 147.688 surat keterangan.
Total nilai aset yang diungkapkan peserta sejauh ini mencapai Rp276,6 triliun. Dari jumlah tersebut, diketahui bahwa 8,4 persen di antaranya merupakan aset yang berada di luar negeri.
“Harta deklarasi luar negeri [per 23 Juni 2022] Rp23,26 triliun,” tertulis di situs Ditjen Pajak, dikutip pada Kamis (23/6/2022).
Adapun, 87,1 persen harta atau Rp240,8 triliun merupakan deklarasi dalam negeri dan repatriasi. Wajib pajak berkesempatan memperoleh tarif khusus jika mengungkapkan hartanya dalam PPS—skema yang sama dengan tax amnesty jilid I.
Terdapat pula sekitar 4,5 persen harta yang diinvestasikan atau senilai Rp9,8 triliun. Peserta PPS memiliki pilihan untuk menempatkan investasinya di SBN atau secara langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang hilirisasi sumber daya alam atau energi baru dan terbarukan (EBT).
Adapun, pemerintah telah memperoleh pajak penghasilan (PPh) Rp27,7 triliun dari penyelenggaraan PPS sejauh ini. Jumlah tersebut mencakup 10,03 persen dari total nilai harta bersih.