Bisnis.com, JAKARTA – Arab Saudi dikabarkan sedang menjajaki pembukaan ruang udara untuk seluruh penerbangan dari dan ke Tel Aviv, Israel, menjelang rencana kedatangan Presiden Joe Biden ke Timur Tengah.
Hal tersebut disampaikan oleh sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut, seperti dilansir Bloomberg pada Rabu (22/6/2022).
Maskapai telah melobi untuk izin tersebut, kata salah satu orang. Perlu diketahui, Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Emirates Airline Dubai, Gulf Air Bahrain, dan maskapai Israel termasuk maskapai El Al Israel saat ini diizinkan menggunakan wilayah udara Saudi untuk rute Dubai-Tel Aviv dan Manama-Tel Aviv.
Namun, Israel dilarang menggunakan wilayah udara Saudi untuk penerbangan komersial lainnya.
Adapun maskapai asing lainnya tidak diizinkan melintasi wilayah udara Saudi untuk penerbangan ke Tel Aviv, kecuali Air India, meskipun mereka dapat memanfaatkan wilayah udara Saudi untuk rute lain.
Kementerian Luar Negeri Israel menolak untuk berkomentar. Tetapi, Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengatakan pada pekan lalu bahwa perbincangan mengenai perluasan akses wilayah udara Saudi bukanlah sesuatu yang tidak berdasar.
Begitu pula dengan Pemerintah Arab Saudi juga tidak merespons pertanyaan tersebut. International Air Transport Association (IATA) sebagai perwakilan El Al juga tidak memberikan komentar.
Seperti diketahui, sejumlah negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel pada akhir 2020 melalui Perjanjian Abraham.
Pejabat Israel termasuk Lapid telah memberikan sinyal dalam beberapa pekan terakhir bahwa kunjungan Biden pada Juli ke wilayah tersebut dapat menandai beberapa langkah kecil menuju peningkatan hubungan regional.