Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku bangga terhadap besarnya manfaat program Kartu Prakerja, yaitu pelatihan plus insentif yang diluncurkan tepat saat pandemi Covid-19 merebak.
"Menyiapkan sebuah program tetapi suasananya adalah PSBB dan PPKM, bayangkan, tetapi yang saya sangat apresiasi yang daftar itu sampai saat ini sudah 115 juta, yang terverifikasi 84 juta," katanya saat menemui alumni penerima program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center pada Jumat (17/6/2022).
Jokowi melanjutkan, selama 2 tahun berjalan, program Prakerja yang telah dibuka 32 gelombang sudah diterima sebanyak 12,8 juta angkatan kerja. Bahkan, dengan adanya program tersebut dinilainya produktivitas dan keterampilan masyarakat turut meningkat.
“Produktivitas meningkat, skill meningkat, pengalaman kerja karena pelatihan meningkat ada 12,8 juta,” ujarnya.
Menurutnya, langkah tersebut tidak mungkin terealiasasi apabila tidak menggunakan platform digital. Kerja sama dengan platform digital diyakini membuat program Kartu Prakerja ini menjadi mungkin untuk berjalan
Kendati demikian, Jokowi mengaku malu terkait dengan gaji dari pelaksana program Kartu Prakerja.
Baca Juga
Sebelumnya, dia memuji manajemen pelaksana program (Project Management Officer/PMO) Kartu Prakerja yang sudah berjalan selama 2 tahun lebih, salah satunya adalah Direktur Operasi dan Teknologi PMO Kartu Prakerja Hengki Sihombing.
"Pak Hengki ini, kalau kerja di korporasi gajinya sudah Rp100 juta Akan tetapi, Hengki mau kerja di PMO yang gajinya lebih kecil. Saya malu menyebutkan, karena yang gaji pemerintah, mungkin sepertiga atau seperempatnya," katanya.